bdadinfo.com

GMX, Si Token yang Performanya Baik Sepanjang 2022! - News

GMX, Si Token Yang Performanya Baik Sepanjang 2022! (Sekolah Kripto Indonesia)

Teman-teman, kita tentu tahu sepanjang 2022, banyak kabar yang tidak mengenakkan di dunia kripto. Kabar-kabar ini juga menjadi alasan tentang performa kripto yang anjlok sepanjang tahun. Bahkan, di tahun ini Bitcoin menyentuh angka terendah di $15.000 USD.

Tetapi, meskipun begitu masih ada token yang memiliki performa baik sepanjang 2022. Token tersebut adalah GMX Apa itu token GMX Yuk kita bahas di artikel ini.

Apa Itu GMX?

GMX adalah sebuah decentralized exchange (DEX) yang melayani swap dan perpetual futures. Seperti yang kalian ketahui, biasanya perpetual futures tersedia di centralized exchange (CEX). Para penggunanya bisa melakukan perpetual futures trading dengan leverage hingga 50x.

Berbeda dengan CEX, para pengguna GMX tidak harus 'menaruh' aset mereka di GMX melainkan para pengguna hanya perlu menggunakan wallet crypto. Hal ini dikarenakan GMX sepenuh terdesentralisasi, sehingga para pengguna memiliki kendali atas aset yang mereka miliki.

GMX juga memberikan biaya swap yang rendah dan zero-price impact trades atau perdagangan tanpa dampak harga. GMX juga menyediakan trading melalui native multi-asset pool miliknya yang menghasilkan biaya untuk para liquidity provider.  Selain itu, GMX menggunakan Chainlink Oracles untuk penetapan harga dinamis untuk menggabungkan harga dari exchange bervolume tinggi lainnya.

GMX pertama kali diluncurkan pada blockchain Arbitrum One ketika jaringan aktif pada September 2021. Arbitrum adalah Ethereum layer-2 Rollup, sebuah solusi yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan skalabilitas kontrak cerdas Ethereum. Kemudian, pada Januari 2022, penerapan GMX dilanjutkan di Avalanche, yang juga merupakan blockchain yang kompatibel dengan EVM berkecepatan tinggi.

Cara Kerja GMX

Trading di GMX difasilitasi oleh multi-asset pool yang disebut GLP. GLP terdiri dari 50-55% stablecoin, 25% ETH, 20% BTC, dan 5-10% altcoin lain seperti Chainlink dan Uniswap.

Likuiditas ditambahkan saat pengguna membuat Token Liquidity Provider  GMX (GLP). Sebagai imbalan untuk mencetak GLP, mereka mendapatkan 70% dari semua biaya yang dihasilkan pada blockchain tersebut.

Siapapun bisa menjadi pemasok dari liquidity pool ini dan mendapatkan bayaran sebagai imbalan. Para pengguna yang ingin melakukan swap atau perpetual spot dapat melakukannya dengan aset yang disediakan.

Token GLP terdiri dari indeks aset yang digunakan GMX untuk melakukan swap dan trading dengan leverage. GLP juga bisa di-minting dengan cara pengguna menyetor aset indeks yang tersedia di Avalanche atau Arbitrum atau bisa juga melakukan burning GLP agar aset apapun bisa ditebus.

Biaya melakukan minting dan burning GLP bervariasi tergantung aktivitas minting atau burning tersebut dapat meningkatkan atau mengurangi saldo sebuah aset. Misal, jika indeks ETH memiliki persentase yang besar dan USDC memiliki persentase yang kecil, maka yang harus dilakukan setelahnya adalah meningkatkan jumlah ETH yang dimiliki indeks akan dikenakan biaya yang tinggi tetapi tindakan yang mengurangi jumlah ETH yang dimiliki indeks akan dikenakan biaya rendah.

Token GMX

Token GMX adalah token governance. Para pemegang token GMX dapat menggunakan GMX untuk memilih proposal atau membantu menentukan arah masa depan dari exchange GMX.

Para pemegang token yang mempertaruhkan GMX mereka mendapatkan rewards dari protokol GMX.

Pertama, sebanyak 30% dari biaya protokol yang dihasilkan akan didistribusikan ke pemegang saham GMX. Biaya ini dikumpulkan dari pembuatan pasar, biaya swap, dan perdagangan leverage. Biaya ini dibayarkan dalam ETH atau AVAX.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat