- Serial TV Penjelajah Waktu “1899” yang tayang di Netflix secara resmi mengkonfirmasi tidak adanya kelanjutan untuk musim kedua dan ketiganya padahal beberapa waktu lalu usai penayangan perdananya, Baran bo Odar dan Jantje Friese berniat ingin melanjutkan petualangan Maura dan Kapten Eyk ini di musim selanjutnya.
Hal ini diketahui melalui postingan sang sutradara di akun Instagramnya @baranboodar 11 jam yang lalu.
“Dengan perasaan yang sangat berat, kami ingin memberitahukan bahwa 1899 tidak akan diperbarui untuk musim selanjutnya. Kami sangat ingin untuk menyelesaikan serial TV ini dengan melanjutkan musim kedua dan ketiganya sama seperti serial terdahulu yang kami buat, Dark,” ujarnya.
Baca Juga: 8 Drama Korea Paling Dinantikan di Netflix Tahun 2023, Han Sohee dan Park Seojun Akhirnya Satu Judul
“Tetapi terkadang, hal terjadi di luar kendali manusia. Walau bagaimanapun itulah kehidupan,” katanya sembari mencoba tegar.
“Kami sangat tahu ini justru akan mengecewakan banyak pihak terutama para penggemar serial TV ini. Kami ingin berterima kasih sebesar-besarnya karena kalian telah menjadi bagian dari petualangan yang luar biasa ini,” ujar Baran.
“Kami sayang kalian semua. Tidak akan pernah kami lupakan. Salam Bo & Jantje,” tutupnya sembari menyertakan nama Jantje.
Postingan ini juga ia tuliskan caption “Sad but true” yang berarti menyedihkan tapi inilah kenyataannya.
Beberapa selebriti dunia sekaligus pemeran dari serial TV di Netflix ini pun membanjiri laman komentarnya.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Drama Korea Netflix Tahun 2023
“Sedih banget,” kata @andreaspietschmann yang merupakan pemeran Eyk sang Kapten di serial ini.
“Untuk semua yang telah terlibat dalam pembuatan serial, ini sejujurnya bukan hal yang pantas untuk kita akhiri. Terima kasih Bo dan Jantje,” ujar @aneurin.b.
“Sampai jumpa lagi di simulasi selanjutnya ya. Sayang kalian,” kata @lucaslynggaardtonnesen.
Melalui akun Twitternya @Lucashewnut, salah satu aktor pemain di serial ini meminta masyarakat untuk mengisi petisi agar serial ini dapat diperpanjang di kemudian hari, walaupun ini terdengar mustahil.
“Tidak banyak yang bisa kita lakukan tetapi selalu ada harapan,” tulisnya.***