- Di balik keindahan alam dan pesona gunung, terkadang tersembunyi kisah pahit yang menggugah hati. Begitulah kisah Siska Afrina, seorang mahasiswi bersemangat dari Kabupaten Solok Selatan, yang menemui akhir tragisnya di puncak Gunung Marapi.
Siska adalah seorang mahasiswi dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Padang (UNP), bukanlah sosok yang asing dengan tantangan alam.
Aktif sebagai anggota Mapala, hatinya gemar berlomba dengan ketinggian gunung dan hamparan alam bebas.
Baca Juga: Bupati Pesisir Selatan Hadiri Survei Akreditasi RSUD Tapan
Meskipun perjalanan hidupnya terhenti di usia muda, tetapi jejaknya di dunia petualangan meninggalkan cerita indah.
Siska seringkali menceritakan betapa ia jatuh cinta pada pada gunung melaui unggahan sosial medianya.
Setiap puncak gunung adalah kemenangannya, dan Gunung Marapi menjadi saksi bisu keberaniannya.
Keberangkatannya pada Minggu, 3 Desember 2023, seharusnya menjadi episode baru di buku petualangannya. Namun, apa daya, kisah hidupnya harus berakhir di sana.
Pada minggu tersebut, Gunung Marapi yang sebelumnya begitu indah memuntahkan kemarahannya.
Erupsi mengejutkan yang terjadi menyisakan kehancuran dan mengubur impian para pendaki.
Bersama Siska, 23 pendaki lainnya juga menemui nasib tragis di puncak yang seharusnya memberi kebahagiaan.
Siska ditemukan tewas setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian melelahkan selama 3 hari.
Kematian tragis gadis berusia 22 tahun itu menjadi berita menyedihkan bagi keluarga, teman-teman, dan semua yang mengenalnya.