bdadinfo.com

Anies Baswedan dan Cak Imin Berjanji Membuat Perayaan Imlek di Istana Negara dan Siap Jadikan Gus Dur Sebagai Pahlawan Nasional - News

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Cawapres nomor urut 1 (Instagram @cakiminow)

- Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin memiliki janji manis kepada warga Tionghoa.

Apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan dan Cak Imin akan membuat perayaan Hari Imlek di Istana Negara.

Hal ini Cak Imin sampaikan saat menghadiri acara refleksi Imlek 2024 DPP PKB di Season City Mall, Jakarta Barat, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Singkat, KPU Akhirnya Menambah Durasi Penyampaian Pernyataan Penutup di Debat Capres Terakhir Pilpres 2024

“Seperti pidato saya, kami akan terus melestarikan budaya dan tradisi yang baik. Cap Go Meh serta Imlek akan kita ramaikan, Bahkan kalau perlu, nanti kita laksanakan di Istana Negara,” kata Cak Imin di hadapan ratusan warga keturunan Tionghoa yang menghadiri acara itu.

Cak Imin menyebut warga Tionghoa kerap mengalami diskriminasi sehingga ia tak ingin hal tersebut terjadi lagi.

Baca Juga: Semen Padang Ingin Pastikan Poin Penuh di Kandang, Delfi Adri: Seri Sama dengan Kalah

Ia mengaku ingin menjaga persatuan negara dengan memberi persamaan di mata hukum dan demokrasi.

Salah satu caranya adalah menunjukkan latar belakang apapun yang dimiliki bangsa untuk menjadi kekuatan yang dipelihara.

Selain membuat acara perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Istana Negara, Cak Imin juga sepakat menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional.

Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Merayakan Libur Imlek 2024 dari Kemenparekraf, Daerah Mana Saja?

Sebelumnya, wacana Gus Dur dijadikan pahlawan nasional tersebut telah disampaikan oleh Komunitas Warga Indonesia Tionghoa kepada Anies Baswedan.

Cak Imin sendiri mengakui jasa Gus Dur selaku pendiri PKB yang sangat berjasa bagi warga Tionghoa.

Saat menjadi Presiden, Gus Dur membatalkan Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 1967 yang kerap digunakan untuk membungkam tradisi masyarakat keturunan Tionghoa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat