– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan dorongan penuh terhadap industri perhotelan untuk menyiapkan paket diskon penginapan maupun paket berbuka puasa selama bulan Ramadhan berlangsung.
Hal ini dilakukan untuk menyiasati adanya low season, sekaligus dalam rangka mempersiapkan diri menjelang libur lebaran 2024 mendatang.
Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Nia Niscaya selaku Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf mengatakan jika dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah memperkirakan adanya penurunan kedatangan wisatawan mancanegara, serta pergerakan wisatawan nusantara.
Penurunan wisatawan diprediksi akan berlangsung selama bulan Ramadhan, sekitar tanggal 10 Maret-9 April 2024.
Terjadinya penurunan wisatawan juga akan berpengaruh besar terhadap menurunnya tingkat hunian (okupansi) pada kamar hotel berbintang, khususnya di kota-kota besar.
Nia menyebut jika pihak PHRI juga sudah memprediksikan seberapa besar okupansi yang akan terjadi di 2024 ini.
“Ketua PHRI, Pak Haryadi Sukamdani memperkirakan okupansi hotel saat libur lebaran tahun 2024 akan tinggi. Perkiraan ini didasari oleh perbaikan kondisi perhotelan secara keseluruhan di Indonesia pada tahun 2024 yang semakin membaik,” kata Nia, dikutip melalui laman resmi Kemenparekraf.
Selain itu, perkiraan lainnya juga didasari oleh adanya data dari PHRI yang menunjukkan okupansi hotel yang terjadi tahun 2023 kemarin, tepatnya menjelang lebaran.
Data tersebut mencatat ada lebih dari 70 persen okupansi di sejumlah hotel di kota tujuan wisata favorit.
Lebih lanjut, Nia menyampaikan agar industri perhotelan dapat memberikan diskon besar-besaran untuk kamar hotel, juga paket buka bersama di hotel ketika low season terjadi.
Dirinya menyebut, ketika low season muncul, maka opsi menjual dengan memberikan diskon besar hingga 40 persen adalah keputusan yang tepat.