- Baru-baru ini, perusahaan asal Brunei Darussalam dikabarkan merencanakan pembangunan proyek infrastruktur besar-besaran yang melibatkan tiga negara sekaligus, termasuk daerah di Indonesia, khususnya Kalimantan.
Proyek ini direncanakan untuk terhubung hingga ke kawasan ibukota Nusantara (IKN).
Proyek tersebut adalah proyek cepat di Pulau Borneo yang dikenal sebagai Trans Borneo Railways oleh brunergi utama.
Jika rencana proyek ini terealisasi, proyek ini akan menjadi pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan dengan perkiraan biaya sebesar 7 miliar USD.
Lintasan yang akan dibangun direncanakan akan mencapai sepanjang 16,620 kilometer, melintasi tiga negara yaitu Brunei, Malaysia, dan Indonesia.
Seperti yang dikutip dari YouTube Top Konstruksi, rencananya, kecepatan kereta tersebut akan mencapai 300 hingga 350 kilometer per jam.
Proyek Trans Borneo Railway akan memiliki empat Terminal sebagai pusat transportasi massalnya dan 24 stasiun yang akan tersebar di seluruh Pulau Kalimantan.
Kedua jalur ini akan dihubungkan di terminal pusatnya yang akan berada di Tutong, Brunei.
Pembangunannya akan dibagi ke dalam dua tahap.
Tahap pertama akan menghubungkan Pontianak, Mempawah, Singkawang, dan Sambas di Kalimantan Barat, berlanjut ke Malaysia di Kucing, Sri Aman, Sibu, Bintulu, Miri, dan Bukit Panggal di Brunei.
Serta berlanjut ke Bangar di Brunei, Lawas, Sipitang, Bforord, Papar, dan terakhir di Kinabalu, Malaysia.
Sementara itu, di tahap kedua, proyek ini akan dimulai dari Bukit Panggal di Brunei, menuju Long Seridan, Bekalalan, dan di Malaysia, lanjut ke Indonesia di Long Bawan, Malinau, Tanjung Selor di Kalimantan Utara.