bdadinfo.com

BYD Resmi Buka Pabrik Kendaraan Listrik di Thailand, Jadi yang Pertama di Asia Tenggara - News

BYD buka pabrik kendaraan listrik di Thailand

- Perusahaan kendaraan listrik ternama asal Tiongkok, BYD resmi membuka pabrik di Thailand pada Kamis, 4 Juli 2024 ini yang merupakan pabrik pertama di Asia Tenggara.

"Thailand memiliki visi kendaraan listrik yang jelas dan memasuki era baru dalam pembuatan mobil. Kami akan membawa teknologi dari Tiongkok ke Thailand," ujar Wang Chuanfu, CEO dan Ketua Umum pada acara pembukaan.

Pabrik tersebut merupakan bagian dari gelombang investasi senilai lebih dari 1,44 miliar dollar (Rp23,47 triliun).

Baca Juga: Sah! Masjid Raya Sumatera Barat Diganti Namanya Menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al Minangkabawi Diresmikan 7 Juli 2024

Fasilitas yang diumumkan dua tahun lalu ini bernilai 490 juta dollar (Rp7,98 triliun) dan akan memiliki kapasitas produksi 150.000 kendaraan per tahun.

Pabrik ini terletak di sebuah kawasan industri di provinsi Rayong, di pesisir timur Thailand.

Thailand merupakan pusat perakitan dan ekspor mobil regional, juga telah alam didominasi oleh produsen mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Isuzu.

Baca Juga: Puji Desain Seragam Indonesia untuk Olimpiade 2024, Andre Rosiade: Berkelas

Tak hanya itu, menurut penelitian dari Counterpoint, Thailand juga merupakan pasar luar negeri terbesar untuk BYD, yang menguasai 46% saham segmen mobil listrik di negara tersebut pada kuartal pertama serta merupakan produsen mobil penumpang terbesar ketiga.

"BYD menjadikan Thailand sebagai pusat produksi untuk ekspor ke negara-negara ASEAN serta banyak negara lainnya," ujar Narit Therdsteerasukdi, sekretaris jenderal Dewan Investasi Thailand.

Akhir 2023 lalu, BYD membuat basis produksi Eropa pertamanya di Hungaria sebagai bagian dari ekspansinya di luar Tiongkok.

Baca Juga: Bandingkan Pemberhentian Ketua KPU dengan 2 Tokoh Lainnya, Warganet: Masih Pede Negara Ini Dikelola dengan Baik?

Pada 2030 mendatang, Thailand menargetkan untuk mengubah 30% dari produksi tahunan sebesar 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik, berdasarkan rencana pemerintah.

Siap beroperasi dalam tiga tahun, fasilitas BYD akan memproduksi mobil listrik dan plug-in hybrid untuk pasar Eropa, di mana Komisi Eropa memberlakukan tarif hingga hampir 38% untuk mobil listrik buatan Cina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat