- Mantan presiden Amerika Serikat periode 2017-2021, Donald Trump tertembak di telinganya saat sedang menyampaikan pidato dalam kampanye Pilpres Amerika 2024.
Setelah dirinya tertembak, Donald Trump dikerumuni dan ditutupi oleh para agen keamanannya.
Donald Trump dengan cepat keluar dengan wajah yang berlumuran darah serta mengepalkan tinjunya ke udara sambil mengucapkan kata lawan sebanyak 3 kali.
Suara tembakan terjadi ketika pria berusia 78 tahun tersebut baru saja memulai pidatonya.
Ia memegang telinganya dengan tangan kanannya, lalu menurunkan tangannya untuk melihat sebelum berlutut di belakang podium hingga para agen Secret Service melindunginya.
Ia muncul sekitar satu menit kemudian, sementara topi merah yang bertuliskan "Make America Great Again" terlepas lalu berkata tunggu sebelum mengepalkan tinjunya.
Baca Juga: Pemerintah Jerman Benar-Benar Membuat Pasar Bitcoin Likuid sampai Dompetnya Kosong!
Para agen kemudian bergegas membawanya ke sebuah mobil SUV hitam.
Badan Investigasi Amerika Serikat, FBI telah mengidentifikasi bahwa pemuda 20 tahun yang bernama Thomas Mathew Crooks jadi pelaku penembakan mantan presiden Amerika Serikat tersebut.
Thomas merupakan warga lokal yang tinggal di Bethel Park, Pennsylvania yang berjarak 53 mil dari lokasi kejadian.
Baca Juga: Ini Harapan Senator Cynthia Lummis Terkait Bitcoin Terhadap US Dollar
Ia tewas di tangan aparat penegak hukum setelah dirinya melepaskan tembakan.
Secret Service mengatakan bahwa pelaku melepaskan tembakannya menggunakan senjata AR-15 ke arah panggung dari posisi yang lebih tinggi dari luar venue.