bdadinfo.com

Penembak Trump Terlepas dari Pantauan Penegak Hukum, Motif Masih Misteri - News

Motif penembakan pada Donald Trump masih misteri

Thomas Matthew Crooks, pelaku penembakan Trump, sempat mengunjungi lokasi rapat umum mantan presiden tersebut sebanyak dua kali.

Ponselnya berisi gambar Trump dan Presiden Joe Biden, serta riwayat pencariannya termasuk tanggal Konvensi Nasional Demokrat dan acara Trump di masa depan, ungkap tiga pejabat AS kepada CNN.

Detail baru ini mengungkap lebih banyak tentang apa yang dilakukan Crooks dalam beberapa hari dan jam sebelum usahanya untuk membunuh mantan presiden tersebut.

Baca Juga: Waspada! Ini 7 Pemicu Kontaminasi BPA Pada Galon Isi Ulang dan 5 Bahaya yang Mengintai Merusak Kesehatan

Namun, penyelidik yang menyisir jejak fisik dan digital Crooks masih belum menemukan detail kunci yang dapat menjelaskan mengapa pria 20 tahun itu naik ke atap di Butler, Pennsylvania, dengan senjata api tipe AR.

Crooks juga melakukan pencarian online tentang gangguan depresi, ungkap pejabat administrasi kepada Kongres selama pengarahan Rabu.

Direktur Secret Service Kimberly Cheatle, Direktur FBI Chris Wray, dan Wakil Direktur FBI Paul Abbate memberikan pengarahan kepada Senat melalui telepon Rabu tentang apa yang telah dipelajari penegak hukum sejauh ini mengenai serangan penembakan di rapat umum Trump.

Baca Juga: Waspada Bahaya Mengintai! Pakar Polimer Tegaskan Paparan Sinar Matahari ke Galon Isi Ulang Ternyata Bisa Perparah Kontaminasi BPA

Para pejabat mengatakan belum ada motif jelas untuk upaya pembunuhan ini, menurut anggota parlemen.

Abbate mengatakan dalam pengarahan bahwa departemen belum menemukan informasi politik atau ideologis tentang tersangka di rumah penembak.

Anggota parlemen yang mengikuti panggilan itu mengatakan bahwa pejabat Secret Service dan FBI memberikan detail baru tentang kondisi mental dan tindakan Crooks sebelum dia menembak Trump pada Sabtu.

Baca Juga: Pemko Padang Panjang Siapkan Inovasi Baru dan Pembaharuan Pada Penilaian IGA 2024

Meskipun banyak yang merasa tidak puas dengan penjelasan yang mereka terima tentang bagaimana Crooks bisa menembakkan beberapa tembakan ke arah Trump.

Dua sumber dalam panggilan itu juga mengatakan bahwa para pejabat mengungkapkan bahwa penembak mengunjungi lokasi rapat umum dua kali setelah rapat umum Butler diumumkan, termasuk pada hari penembakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat