HARIANALUAN.COM – Jalan tol Semarang – Demak terus berlanjut pembangunannya di tahun 2024 ini.
Menyusul telah lebih dulu terselesaikannya tol Semarang – Demak Seksi II Demak – Sayung sepanjang 16,31 km sejak 25 Februari 2023 lalu.
Kini pemerintah bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memfokuskan pada pengerjaan tol di Seksi I Semarang – Sayung.
Dengan dikebutnya pembangunan pada tol tersebut, diharapkan menjadi solusi sementara dari permasalahan banjir dan rob yang kerap melanda Jawa Tengah bagian utara.
Seperti yang disinggung sebelumnya, pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak akan terintegrasi dengan tanggul laut.
Untuk itu pada struktur timbunan di atas lautnya diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang - Demak sebagai suatu sistem matras.
Pengujian untuk mengukur kelayakan menggunakan bahan bambu juga telah dilakukan oleh Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak.
Saat ini pengerjaan konstruksi pada paket 1B yang berada di atas laut sepanjang kurang lebih 10 Km menggunakan matras bambu sebagai pondasi.
Setidaknya diperlukan sekitar 10 juta batang bambu yang dianyam oleh 1.500 pekerja terampil.