– Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah sedang mengebut pembangunan jalan tol yang melintasi wilayahnya.
Tol Jogja – Bawen sepanjang 75,16 km tersebut rencananya akan dibangun ‘melayang’ demi menyelamatkan lahan pertanian yang ada di DIY.
Berkat keputusan metode pembangunan jalan tol tersebut, ternyata tak hanya lahan pertanian saja yang bisa diselamatkan agar tak tergilas konstruksi jalan tol Jogja – Bawen.
Diketahui pembangunan jalan tol Jogja – Bawen merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nantinya akan melintasi 2 (dua) provinsi.
2 provinsi yang akan dilewatinya adalah Jawa Tengah sepanjang 66,32 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,80 Km.
Jalan tol tersebut nantinya akan dibuat 2 jenis konstruksi, yakni perkerasan kaku (at Grade) dan layang (Elevated).
Pembangunan jalan tol layang tersebut merupakan syarat yang diajukan DIY kepada pemerintah pusat jika ingin membangun tol di provinsinya.
Pemerintah pusat pun menyanggupi syarat tersebut sehingga pembangunan jalan tol yang menghubungkan Semarang dan Yogyakarta ini akan dibangun melayang saat memasuki beberapa titik penting ini di DIY.
Syarat tersebut diajukan bukan tanpa alasan, pasalnya jika membangun jalan tol dengan tidak dibuat elevated dikhawatirkan sejumlah lahan yang menaungi situs-situs sejarah penting akan digilas.
Dibangunnya struktur layang tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk menjaga ekosistem lingkungan.
Dalam hal ini menjaga ekosistem lahan pertanian serta melewati Ring Road Barat Yogyakarta di atas Selokan Mataram yang menjadi saluran irigasi penting bagi pertanian di Yogyakarta yang dilintasi oleh jalan tol.