- Fadly Amran bertemu dengan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang di kantor LKAAM Sumatera Barat, Senin 5 Agustus 2024, guna menyampaikan visinya terkait penguatan adat dan budaya Minangkabau di tengah perkembangan zaman.
Dalam pertemuan ini, Fadly mengungkapkan pentingnya peran LKAAM dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) dalam menjaga jati diri masyarakat Minangkabau.
“Kami sangat termotivasi oleh dukungan yang diberikan oleh LKAAM Kota Padang. Kami menyampaikan perihal-perihal strategis tentang penguatan keberadaan nagari di dalam kota, agar pencitraan jati diri kita sebagai masyarakat Minangkabau tidak luntur oleh perkembangan zaman,” kata Fadly.
Baca Juga: Yayasan MTI Canduang Mangkir dari Undangannya Sendiri, Warga Canduang Koto Laweh Layangkan Boikot
Fadly menekankan pentingnya kembali ke jati diri sebagai orang Minangkabau ,solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini.
“Dengan kembali kepada jati diri, insya Allah akan banyak solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang kita lihat sehari-hari,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penguatan adat akan menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahannya jika terpilih sebagai wali kota Padang.
Ketua LKAAM Kota Padang, Ir. Syafril Ulbi, BSc, Datuk Bagindo Rajo, menyambut baik keinginan Fadly Amran dan berharap dapat bekerjasama untuk memajukan adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“Kami berterima kasih sekali dengan acara ini. Harapan kami agar ke depan LKAAM Kota Padang bisa eksis bekerjasama dengan calon Pak Fadly yang akan datang,” ucap Syafril.
Syafril juga menyoroti pentingnya program-program yang mendukung penguatan adat dan agama, seperti perda penguatan adat nagari yang pernah dicanangkan Fadly Amran di kota Padang panjang “Kesurau” yang bertujuan untuk mengarahkan anak-anak agar mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat di masjid dan mushalla.
“Dengan perda tersebut, kami bisa melengkapi segala persyaratan yang belum ada, sehingga bisa bekerja sama tentang anggaran dan menjalankan perda yang sudah ada,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kerjasama antara pemerintah dan lembaga adat, demi menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau di Kota Padang.***