bdadinfo.com

Imbas Kerusuhan dang Melanda Negaranya, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Resmi Mengundurkan Diri dari Jabatannya - News

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina mengundurkan diri

- Bangladesh saat ini sedang menghadapi situasi yang mencekam, yakni unjuk rasa mahasiswa yang terjadi di negaranya.

Peristiwa tersebut membuat perdana menteri negaranya, Sheikh Hasina resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah istana tempat kerjanya diserbu mahasiswa.

Saat beliau menyampaikan keputusannya untuk mengundurkan diri, 300 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut sejak negara di Asia Selatan ini telah merdeka lebih dari setengah abad.

Baca Juga: Aksi Jokowi Bangun Mega Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Sepanjang 900 Km, Ini Efek Nyatanya

Beberapa media melaporkan bahwa Hasina (76) saat ini terbang ke India bersama putrinya menggunakan helikopter militer dan mendarat di Agartala yakni ibukota negara bagian tenggara India, Tripura.

Ribuan orang turun ke jalan di ibukota Dhaka untuk merayakan pengunduran diri Hasina yang telah berkuasa selama 15 tahun tersebut dalam periode keduanya.

Sementara itu ribuan lainnya menyerbu kediamannya, meneriakkan slogan, mengepalkan tinju serta menunjukkan simbol kemenangan.

Baca Juga: Perdana di Indonesia! IKN Bakal Punya Tol di Bawah Laut, Segini Biaya Fantastis Pembangunanya!

Minggu kemarin, setidaknya 95 orang termasuk 14 anggota polisi tewas dan ratusan alami luka-luka dalam bentrokan di ibukota negara.

Beberapa jam sebelum pengunduran diri, enam orang dilaporkan tewas saat bentrok dengan polisi di area jalanan Jatrabari dan sekolah tinggi kedokteran di Dhaka.

Jenderal Waker-Us-Zaman, seorang panglima militer Bangladesh berpidato di hadapan rakyatnya untuk membahas solusi dalam krisis tersebut pada malam ini.

Baca Juga: Pertemuan antara Kaesang dengan Muhaimin Iskandar, Membahas Kerjasama untuk Pilkada Jakarta 2024

Beliau mengatakan bahwa akan ada pemerintahan sementara serta berjanji untuk melakukan investigasi atas tindakan keras yang memicu kemarahan terhadap pemerintah sampai merenggut nyawa yang hampir 300 orang tewas dalam aksi protes selama sebulan terakhir.

Demonstrasi dimulai dengan mahasiswa yang ingin mengakhiri sistem kuota untuk pekerjaan di pemerintahan, namun bentrokan antara polisi dengan aktivis pro pemerintah yang berubah menjadi kekerasan telah menewaskan lebih dari 200 orang bulan lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat