- Tugu Apeksi ini dibangun untuk memperingati Rakernas Apeksi pada tahun 2022 dan saat ini telah menjadi magnet ekonomi baru untuk masyarakat kota Padang.
Terletak di kawasan Kantor Balai Kota Padang bukan sembarang tugu, tetapi juga menjadi pusat kuliner dengan kegiatan masyarakat ramai.
Salah seorang pedagang kacang rebus yang bernama Iyet mengaku pendapatannya meningkat drastis semenjak jualan di sekitar Tugu Apeksi ini.
Baca Juga: Pj Wako Padang Hadiri Doa Bersama Kapolda Sumbar untuk Indonesia Maju
"Sebelumnya saya hanya seorang petani, hadirnya Tugu Apeksi ini membuat saya bisa punya pendapatan setiap hari," katanya.
Ia bercerita sejak menjadi pedagang di sekitar Tugu Apeksi. Minimal pendapatan yang didapatkan Rp150.000 per harinya, bagi dirinya itu sangat membantu kebutuhan keluarganya, selain menjadi petani.
"Petani pendapatannya kan musiman saat masa tanam dan panen. Kalau dagang per harinya rata-rata bisa bawa pulang uang ke rumah Rp150.000," jelasnya.
Baca Juga: Kuasai dan Kirim Ganja Sampai Bekasi, 2 Remaja Bukittinggi Ditangkap Polisi
Di sisi lain, Adrizal penjual bakso dan tahu bakar mengatakan kalau Tugu Apeksi mampu merubah kehidupannya menjadi lebih baik untuk keluarga.
"Tugu Apeksi ini mampu merubah hidup saya, yang dulunya hanya buruh angkat, sekarang bisa punya usaha sendiri dan menghidupi keluarga," katanya.
Ia menambahkan bahwa ide dan gagasan Wali Kota Padang sebelumnya yakni Hendri Septa yang mencetuskan didirikannya Tugu Apeksi patut untuk dibanggakan.
Baca Juga: Pelajar SD dan SMP se-Kota Pariaman Antusias Ikuti Nonton Bareng Literasi Digital
Sebab selama ini di kawasan Aie Pacah ini terbilang tidak begitu banyak tempat yang bisa dijadikan jualan untuk pedagang kaki lima.
"Jika dilihat sejarahnya, kawasan ini terminal. Ekonomi Jalan. Kini walaupun terminal sudah tidak ada, tapi adanya Tugu Apeksi membuat ekonomi itu muncu lagi," jelasnya.