- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat menyatakan kemarahannya terkait kehebohan tentang 18 anggota Paskibraka 2024 yang terpaksa melepas jilbab saat pelantikan di Ibukota Kota Nusantara (IKN).
Kejadian ini memicu reaksi keras dari MUI Sumatera Barat, yang menilai bahwa insiden tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai Islam.
Ketua MUI Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar, menyampaikan reaksi kerasnya melalui media sosial pribadi miliknya, @buya_dt.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti sikap penyelenggara acara yang menurutnya tidak menghargai keyakinan agama peserta Paskibraka.
"Berita pencopotan jilbab anggota paskibra, semakin memperjelas sikap penanggungjawab kegiatan tersebut terhadap umat Islam dan Islam di negeri ini!!!" tulisnya, Rabu, 14 Agustus 2024.
Gusrizal juga menyoroti diamnya pihak berwenang terhadap kejadian tersebut, yang ia anggap sebagai bentuk persetujuan diam-diam terhadap tindakan tersebut.
"Diamnya penguasa menunjukkan restu dan sekaligus menyingkap tabir kebencian kepada Islam," lanjutnya.
Menurutnya, sikap ini mengindikasikan adanya kebencian terhadap ajaran Islam yang semakin terang-terangan.
Selain itu, Gusrizal mempertanyakan apakah umat Islam masih diperbolehkan menjalankan agama mereka di Indonesia.
"Bila demikian, perlu sekali kita bertanya kepada penguasa negeri ini apakah masih boleh beragama di negeri ini???" tanyanya dengan nada tegas.
Ia juga mengingatkan umat Islam untuk waspada dan mempersiapkan diri jika ajaran agama mereka terus diintimidasi.
"Kalau jelas tidak, kita sudah patut membuat perhitungan sebelum mereka habisi semua ajaran agama kita!!!" tegas Gusrizal.