– Jelang Pilkada Bekasi 2024, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi dan politisi senior PKS, M Nuh, memberi pandangannya mengenai harapan untuk calon bupati yang akan datang.
M Nuh menggarisbawahi pentingnya kampanye yang tak hanya menonjolkan gagasan konstruktif, tetapi juga menghindari perpecahan yang disebabkan oleh kampanye hitam atau negatif.
“Sebagai wakil ketua DPRD, tugas saya adalah merangkum semua kepentingan masyarakat Bekasi,” kata M Nuh kepada wartawan, Rabu, 21 Agustus 2024.
“Saya ingin Pilkada ini menjadi ajang bagi masing-masing calon untuk menawarkan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan bukan untuk menciptakan perpecahan.”
Menurut M Nuh, kampanye yang berfokus pada kritik negatif yang berkepanjangan tidak akan mendidik masyarakat.
Sebaliknya, ia menekankan bahwa masyarakat Bekasi membutuhkan perubahan dan harapan baru. Calon bupati diharapkan untuk menyampaikan gagasan yang menyejukkan dan memajukan Bekasi ke depan.
“Paslon sebaiknya tidak membuat isu-isu yang memecah belah masyarakat,” tambahnya.
“Sebaliknya, mereka harus menawarkan gagasan positif untuk masa depan Bekasi. Itu adalah inti dari harapan kami.”
Dalam diskusi mengenai kriteria calon bupati, M Nuh menjelaskan bahwa pemimpin yang ideal adalah mereka yang memahami daftar inventarisasi masalah Kabupaten Bekasi. Calon bupati harus menunjukkan pemahaman mendalam mengenai masalah yang ada di wilayah tersebut.
“Penting bagi calon yang terpilih untuk langsung bergerak dan menyelesaikan masalah Bekasi,” jelas M Nuh.
“Walaupun tidak semua calon harus menjadi ahli di semua bidang, mereka harus mampu merangkum, mengajak, menyimpulkan, dan mengklasifikasi masalah. Mereka harus tahu mana yang menjadi prioritas utama dan mana yang dapat ditangani kemudian.”