- Pavel Durov, pendiri sekaligus CEO aplikasi Telegram, dilaporkan telah ditangkap di Bandara Bourget pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Penangkapan ini terjadi sekitar pukul 8 malam waktu setempat, ketika Durov tengah bepergian dengan jet pribadinya.
Menurut laporan TF1 di situs web mereka, Penangkapan Durov dilakukan oleh polisi dari GTA (Gendarmerie des transports aériens).
Baca Juga: Pembalap Willams Racing Alami Kecelakaan Tunggal di Sirkuit Zandvoort Belanda
Kabar penangkapan miliarder ini tentunya mengejutkan banyak pihak dan menuai sorotan masyarakat internasional.
Durov sendiri tinggal di Dubai, saat ini ia memegang kewarganegaraan ganda Perancis dan Uni Emirat Arab.
Pria kelahiran Rusia ini mendirikan Telegram pada tahun 2013 bersama saudaranya, Nikolai Durov.
Kini aplikasi Telegram menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia, dengan lebih dari 1 miliar pengguna.
Forbes baru-baru ini mencatat bahwa kekayaan Pavel Durov diperkirakan mencapai 15,5 miliar dolar AS.
Kesuksesan Telegram tak lepas dari visi Durov yang selalu menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan privasi pengguna.
Selain kesuksesan kebijakan ini juga menuai banyak kritik, terutama terkait dengan kurangnya moderasi konten di platform tersebut.
Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa Telegram kerap digunakan oleh kelompok-kelompok yang menyebarkan informasi palsu hingga aktivitas ilegal.