- Siapa sangka nasib sebagai TKI di negeri Kangguru sangat beruntung, TKI tampan ini bernama Muhammad Dahrul Azmy (26) pria kelahiran dan besar di Medan, tak pernah terbayangkan bekerja di sebuah perkebunan Australia begitu beruntung.
"Saya tengah bekerja di sebuah perkebunan blueberry di negeri ini. Sebuah nama buah-buahan yang sebenarnya sangat asing di telinga saya. Disini saya belajar ternyata blueberry tidak sekedar varian rasa selai," ungkapnya.
Pria warga negara Indonesia yang bekerja sebagai pemetik buah di Australia bercerita tentang pengalaman pribadinya saat pertama kali memetik buah blueberry.
Banyak pengalaman yang Ia dapatkan, salah satunya pemahaman tentang perbedaan buah blueberry yang siap panen atau tidak.
New South Wales adalah sebuah negara bagian dimana pria yang akrab disapa Charles ini bekerja.
Salah satu perkebunan blueberry tempat Ia bekerja berada di daerah Coffs Harbour, sekitar 9 jam perjalanan darat ke utara dari Kota Sydney, Australia.
Kebun dengan luas beberapa hektar ini memiliki 50 pekerja. Setiap hari truk hilir mudik mengangkut blueberry hasil kerja para pemetik untuk langsung dikirimkan ke supermarket di wilayah sekitar Coffs Harbour.
Seperti namanya, blueberry memang berwarna biru dan merupakan salah satu jenis beri yang paling populer.
Bentuknya mirip seperti anggur dengan permukaan keras dan rasanya antara campuran manis dan asam.
“Di kebun ini, kami, para pekerja harus memilah blueberry yang matang. Awalnya, saya tidak tahu tahu cara membedakannya. Ternyata blueberry yang baik adalah yang mulus dan berwarna gelap. Semakin gelap warnanya semakin bagus karena warna gelap menunjukkan bahwa buah siap dipanen,” ujar Charles.
Tak perlu peralatan khusus untuk memetik blueberry, lanjutnya, yang diperlukan adalah kecepatan tangan saat memetik dan membedakan warna yang lebih gelap dengan warna yang sedikit keunguan. Semakin gelap warnanya semakin bagus kualitas buahnya.