- Pembangunan mega proyek jalan tol Betung - Tempino - Jambi yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan panjang keseluruhan yakni 169,9 km.
Jalan Tol ini akan dibangun secara bertahap dan dibagi menjadi 4 seksi meliputi Seksi Betung-Tungkal Jaya, Tungkal Jaya-Bayung Lencir, Bayung Lencir-Tempino, dan Tempino-Sp. Ness.
Saat ini tengah dilakukan pembangunan Seksi 3 Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino sepanjang 34 Km yang merupakan Jalan Tol pertama di Provinsi Jambi menyambungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung.
Untuk progres konstruksi Seksi 3 Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino saat ini telah mencapai 29,12?n ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.
Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino merupakan upaya besar Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas khususnya di Pulau Sumatera sehingga dapat memangkas waktu perjalanan yang semula 4 hingga 5 jam menjadi 1,5 jam saja sehingga dapat menghemat waktu perjalanan hingga 50%.
Jalan Tol yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini telah mendapat dukungan masyarakat, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah sehingga diharapkan selesai tepat waktu sesuai dengan target penyelesaiannya dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi dibangun dengan 2 skema pembiayaan konstruksi, yakni melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sepanjang 136,3 Km dan dukungan konstruksi Pemerintah sepanjang 34 Km.
Kabar terbaru datang dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp4,84 triliun untuk pembangunan jalan tol di tahun 2025.
Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra mengatakan PUPR memperoleh pagu indikatif sebesar Rp 32,31 triliun untuk tahun depan.
Dana itu diprogramkan untuk dukungan manajemen sebesar Rp 2,19 triliun dan program infrastruktur konektivitas sebesar Rp 30,12 triliun.
Pembangunan jalan tol masuk ke dalam porsi program infrastruktur konektivitas, dengan alokasi sebesar Rp 4,84 triliun.