- Fenomena politik dinasti semakin terlihat jelas di Indonesia, terutama dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak kepala daerah dan pejabat penting yang berasal dari keluarga politisi, menjadikan isu ini semakin menarik perhatian publik.
Dinasti politik merujuk pada praktik di mana kekuasaan politik diturunkan dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya.
Di Indonesia, praktik ini sudah ada sejak masa Orde Baru dan terus berkembang hingga sekarang.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap kualitas demokrasi di Indonesia.
Isu dinasti politik Jokowi mencuat terutama setelah beberapa anggota keluarganya terjun ke dunia politik, antara lain:
Gibran Rakabuming Raka (putra sulung) menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Bobby Nasution (menantu) mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Kaesang Pangarep (putra bungsu) menjadi Ketua Umum PSI dan dikabarkan akan maju sebagai calon Wali Kota Solo.
Baca Juga: Masih Trending di Twitter, Apa Sebenarnya Fufufafa, Adakah Hubungannya dengan Gibran?
Erina Gudono (istri Kaesang) digadang-gadang akan maju di Pilkada Sleman.
Keterlibatan mereka dalam politik menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat dan akademisi tentang apakah ini akan memperkuat atau justru melemahkan demokrasi di Indonesia.