- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dibawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy menaruh perhatian besar untuk pengembangan sektor perdagangan, Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sumbar, aspek keberlanjutan dan digitalisasi menjadi salah satu fokus utamanya dalam setiap kebijakan yang dijalankan sejak 4 tahun terakhir.
Gubernur menyebut pihaknya sengaja memberikan perhatian lebih kepada sektor tersebut untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 lalu. Ia meyakini, pertumbuhan sektor perdagangan dan IKM akan berdampak positif untuk perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan sebagai bukti keseriusan, semangat itu dituangkannya dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 “Mewujudkan Sumatera Barat Madani, Unggul dan Berkelanjutan”.
Dikatakannya, sejumlah kebijakan telah dilahirkannya untuk mendukung sektor perdagangan dan IKM di Sumbar. Beberapa di antaranya adalah mempermudah akses perizinan, pembinaan secara berkala, pendampingan untuk digitalisasi serta menfasilitasi promosi produk melalui bazar dan pameran di berbagai event lokal, nasional dan internasional.
Baca Juga: Dibawah Kepemimpinan Gubernur Mahyeldi, 99,9 Persen Nagari/Desa di Sumbar Teraliri Listrik
“Kita terus berupaya membuat sektor perdagangan di Sumbar kembali tumbuh dan berdaya saing. Tata kelola perizinan kita benahi dan permudah, pembinaan dan penguatan IKM terus kita lakukan, promosi produknya kita fasilitasi serta kita juga membantu mereka untuk tranformasi digitalisasi,” ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Padang, Rabu (18/9/2024).
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Sumbar, Novrial menyampaikan pertumbuhan wirausahawan baru di Sumbar dalam 3 tahun terakhir cukup pesat, totalnya lebih kurang 113.759 wirausahawan, jumlah itu melampaui target yang sebelumnya telah ditetapkan, yakni sebanyak 100.000 wirausahawan baru. Dari total jumlah tersebut, 1.312 di antaranya merupakan binaan Dinas Perindustrian Perdagangan Sumbar.
“Dalam dua tahun terakhir saja, Disperindag Sumbar telah membina 1.312 wirausaha baru. Rinciannya Tahun 2023 sebanyak 629 wisausaha dan periode januari hingga Agustus 2024 sebanyak 683,” ungkap Kadis Perindag Sumbar, Novrial.
Novrial menyebut, bentuk binaan yang diberikannya beragam. Sebagian ada yang diikutsertakan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang kewirausahaan, sebagian lainnya melalui workshop yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Sumbar. Seluruh wirausahawan yang berada dibawah binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar juga diberikan bantuan khusus, berupa penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan bantuan peralatan sesuai jenis usaha yang dijalankannya.
“Pada Tahun 2024 ini, dari 683 wirausaha baru yang berada dibawah binaan kita. Semuanya kita bantu dalam pengurusan NIB. 15 orang di antaranya juga kita berikan bantuan peralatan, sisanya kita bantu proses pendaftaran produk usahanya di E- Catalog. Di periode Januari hingga Agustus 2024 ini, sebanyak 700 pelaku usaha baru telah kita berikan edukasi digital marketing dan sebanyak 223 pelaku usaha yang dinilai layak, kita libatkan dalam berbagai pameran tingkat lokal, nasional dan internasional,” terang Novrial.
Sementara terkait, industri kecil dan menengah di Sumbar, Novrial menyampaikan pada tahun 2024 ini, sebanyak 515 IKM telah didaftarkan kedalam SIINAS (Sistem Informasi Industri Nasional) untuk mendapatkan verifikasi dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI. Diharapkan dengan terverifikasi SIINAS, IKM di Sumbar menjadi lebih mudah dalam pengurusan permohonan penerbitan sertifikat Tingkat Kandungan dalam Negeri Industri Kecil (TKDN IK) yang saat ini tengah menjadi persyaratan bagi dunia usaha untuk bekerja sama dengan instansi pemerintahan.
“Tahun ini ada 46 IKM dan 28 sentra IKM binaan Disperindag Sumbar yang diusulkan dalam Program One Village One Product (OVOP) di SIINAS. Kita ingin IKM Sumbar bisa merambah pasar nasional, tidak hanya lokal” tegasnya.
Dalam mendorong ekonomi berbasis digital, Pemprov Sumbar secara rutin melakukan pelatihan digital marketing dengan menghadirkan narasumber kompeten. Pada Tahun 2024 ini, sebanyak 700 orang pelaku usaha telah teredukasi digital marketing, kebanyakan pesertanya generasi muda atau millenial.
“Para pelaku usaha dari digital marketing ini diberikan pemahaman dalam mengembangkan usahanya secara online. Setiap akhir tahun, perkembangannya akan dievaluasi. Mulai dari banyaknya transaksi yang dilakukan, sampai penambahan follower di akun media sosialnya masing-masing. Tujuan kita, para pelaku usaha ini dapat betul-betul siap untuk bersaing di era digital,” terang Kepala Disperindag Sumbar Novrial.