PADANG, - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dan Vasko Ruseimy, menyatakan kesiapan mereka untuk berkolaborasi dengan Muhammadiyah Sumatera Barat dalam mendukung pembangunan daerah selama lima tahun ke depan apabila terpilih.
Fokus kolaborasi ini mengacu pada pengembangan sektor-sektor vital yang sedang dijalankan Muhammadiyah, khususnya dalam bidang ekonomi dan pendidikan di wilayah Sumbar.
Mahyeldi mengungkapkan, selama ini Muhammadiyah telah banyak berkontribusi terhadap pemerintahan di Sumatera Barat.
"Kontribusi Muhammadiyah sudah nyata, banyak kadernya yang kini aktif di pemerintahan, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat saat ini yang juga berasal dari Muhammadiyah, serta beberapa kepala OPD. Ini menunjukkan peran signifikan Muhammadiyah," ujar Mahyeldi saat bertemu dan berdialog dengan pimpinan Muhammadiyah Sumbar, Rabu (18/9/2024) malam.
Mahyeldi menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM), yang menjadi salah satu fokus utama dari Muhammadiyah.
“Apa yang disampaikan oleh pimpinan Muhammadiyah soal penguatan SDM sangat sejalan dengan agenda pemerintah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumbar. Kami mendukung penuh sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk menjadi institusi yang unggul dan berkualitas," tambahnya.
Selain sektor pendidikan, Mahyeldi juga menyinggung tentang sektor ekonomi, dengan perhatian khusus pada bidang pertanian dan pengelolaan kawasan hutan.
Mahyeldi menegaskan bahwa Sumbar memiliki potensi besar dalam hal ini, mengingat 81 persen wilayah nagari di Sumatera Barat adalah kawasan hutan. Oleh karena itu, program pengelolaan hutan sosial dan budi daya, termasuk pengembangan madu galo-galo, akan menjadi salah satu prioritas mereka selama lima tahun ke depan.
“Kami sedang mempersiapkan program sejuta pohon kelapa di Sumbar. Dengan hanya 50 batang kelapa, seseorang bisa menyekolahkan anaknya. Ini peluang ekonomi besar, terutama di kawasan pantai Padang,” jelas Mahyeldi.
Mahyeldi menekankan pentingnya pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, bukan pada kapitalisme semata.
"Kapitalisme tidak selalu menjamin kesejahteraan. Saya lebih memilih pendekatan pembangunan yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Mahyeldi juga memberikan informasi mengenai perkembangan proyek infrastruktur, seperti jalur Lembah Anai yang sedang dalam tahap penyelesaian, serta komitmen pemerintah dalam menjaga transparansi melalui akses terbuka informasi provinsi lewat situs resmi.
Sementara itu, Vasko Ruseimy menambahkan, Muhammadiyah menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, stabilitas politik menjadi kunci dalam menarik investasi ke Sumatera Barat.