bdadinfo.com

Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi Perkuat Kolaborasi Mitigasi Bencana - News

Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi Perkuat Kolaborasi Mitigasi Bencana (IST)


SAWAHLUNTO, – Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi memaparkan langkah pemerintahannya yang telah berjalan selama ini soal mitigasi bencana gempa di Sumbar.

Hal ini bertepatan dengan peringatan Gempa Sumbar 30 September 2009 silam, pada Senin (30/9/2024).

Mahyeldi mengatakan, sejumlah langkah telah dilakukan pihaknya selama ini, mulai dari antara perguruan tinggi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar.

“Pertama, telah terbentuknya program Pascasarjana Magister Manajemen Bencana di Universitas Andalas (Unand). Hal ini terjadi karena sinergi antara pemerintah dengan perguruan tinggi,” katanya di sela-sela kampanyenya di Kota Sawahlunto, Senin (30/9).

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Daerah yang Belum Punya Tol! Sumatera Barat Coba Rampungkan Rest Area Jalan Tol Padang-Sicincin Akhir Tahun 2024

Kemudian, soal pembentukan lembaga Research Center yang membahas persoalan potensi gempa di Sumbar.

Mahyeldi menyatakan telah menginstruksikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumbar untuk membentuk lembaga tersebut.

“Saya sudah tugaskan Balitbang untuk hal tersebut (Lembaga Riset) bekerjasama dengan Unand dan UNP,” jelasnya.

Produksi Alat Deteksi Dini Gempa

Dari lembaga riset itu, Mahyeldi mengakui selama ini, Indonesia memiliki banyak ahli soal gempa, terutama di Sumbar. Namun hal itu tidak beriringan dengan produksi alat deteksi dini gempa.

“Jadi kemarin (beberapa waktu lalu) saya sengaja datang ke Chendu di China, karena memang kemajuan teknologi tentang gempa maju siana, termasuk juga Jepang,” katanya.

Saat di Cina, Mahyeldi mengungkapkan, disana mereka memiliki alat yang sederhana, namun efektif dalam langkah mitigasi risiko bencana gempa.

“Di sana kemajuan mereka punya alat yang sederhana, lebih bisa membantu. Bahkan juga memberikan informasi mendeteksi sebelum gempa itu terjadi. Sehingga ini akan memberikan ruang waktu pada masyarakat untuk menyelamatkan diri ini beberapa banyak pelajaran,” jelasnya.

Mahyeldi berharap, dengan langkah kolaborasi antara pihak terkait, dapat menciptakan langkah mitigasi bencana yang tepat untuk Sumbar.

“Mudah-mudahan dengan upaya ini, kolaborasi perguruan tinggi ke pemerintah daerah kita akan lebih maju lagi dalam rangka untuk menghadirkan alat-alat deteksi dini dalam rangka untuk meminimalisir risiko bencana. Termasuk potensi bencana banjir dan longsor,” pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat