- Pendidikan adalah hak dasar bagi setiap anak di Indonesia, namun bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan besar.
Meskipun pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, terutama di daerah terpencil, masih sangat mencolok.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana potret pendidikan di daerah-daerah terpencil Indonesia?
Baca Juga: Menatap Masa Depan Transportasi Ramah Lingkungan, Kendaraan Berbasis Listrik adalah Jawaban
Banyak sekolah di daerah terpencil memiliki bangunan yang tidak layak, seperti gedung semi permanen yang terbuat dari bahan sederhana seperti bambu dan tanah.
Contoh nyata adalah Madrasah Ibtidaiyah di Desa Mawu, Kabupaten Bima, yang berdiri sejak 2007 tanpa bantuan pemerintah.
Sekolah-sekolah sering kali kekurangan fasilitas dasar, seperti buku pelajaran dan perpustakaan, serta memiliki kondisi ruang belajar yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kunci Jawaban 40 Soal Fiqih Kelas 7 Madrasah Ujian / Ulangan Semester 2 Terbaru dan Terlengkap
Anak-anak di desa terpencil sering kali harus menempuh perjalanan jauh, melewati bukit dan hutan untuk mencapai sekolah.
Di Polewali Mandar, misalnya, banyak anak putus sekolah karena sulitnya akses ke pendidikan.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan pegunungan membuat aksesibilitas ke sekolah menjadi sangat terbatas.
Di Kampung Manceri, Bogor, jalan menuju sekolah sangat sulit dijangkau oleh kendaraan.
Terdapat kekurangan guru berkualitas di daerah terpencil.