- Di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, terdapat sebuah daerah yang memikat dengan sejarah prasejarahnya yang kental, yaitu Nagari Maek.
Dikenal dengan sebutan “Negeri Seribu Menhir,” tempat ini menjadi bukti nyata akan jejak peradaban kuno di Ranah Minangkabau dan menarik perhatian arkeolog, budayawan, dan wisatawan yang ingin mendalami sejarah masa lampau.
Mari kita telusuri fakta-fakta menarik yang menjadikan Nagari Maek sebagai saksi peradaban yang telah ada ribuan tahun silam.
1. Menhir yang Berusia Ribuan Tahun
Menhir-menhir di Nagari Maek bukan sekadar batu berdiri biasa; mereka adalah peninggalan zaman prasejarah yang dikenal sebagai situs megalitikum.
Menhir tersebut diyakini telah ada sejak 2000 hingga 5000 tahun yang lalu, membuatnya sejajar dengan periode masa hidup Nabi Nuh.
Meski banyak menhir sudah rebah karena faktor alam, barisan menhir yang tersisa menunjukkan keteraturan dan menghadap ke arah tertentu, yang diduga menyimpan makna spiritual bagi masyarakat prasejarah.
2. Arah Hadap Menhir Menuju Gunung Sago
Yang menarik dari penempatan menhir di situs Bawah Parit, Nagari Maek, adalah bahwa sebagian besar menhir menghadap ke arah Gunung Sago.
Fenomena ini dipercaya memiliki kaitan dengan kepercayaan animisme masyarakat kuno yang menaruh hormat pada alam sekitar mereka.
Baca Juga: Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Arah hadap menhir ke Gunung Sago seolah menampilkan barisan manusia yang dengan khusyuk menghadap ke titik kepercayaan suci mereka.