bdadinfo.com

Jalan Tol Pertama Jambi Memperkokoh Jaringan JTTS dan Memperkuat Keterhubungan Antar Wilayah di Pulau Sumatra - News

Jalan Tol Pertama Jambi Memperkokoh Jaringan JTTS dan Memperkuat Keterhubungan Antar Wilayah di Pulau Sumatra

-  Pembangunan mega proyek jalan tol Jambi menjadi jalan tol pertama yang membuka konektivitas dan alternatif baru perjalanan Sumatra Selatan - Jambi, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) segera menyelesaikan pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 sepanjang 15,47 km.

Baca Juga: Riau-Jambi Bersatu! Bangun Proyek Raksasa Jalan Tol Jambi-Rengat Trabas Tiga Kabupaten Telan Uang Investasi Rp34,19 Triliun Siap Beroperasi 2025

Sebelumnya, Gubernur Jambi, Al Haris meninjau pembangunan Ruas Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 dan menyampaikan rasa yakinnya terhadap proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.

“Kita meninjau proyek tol dan yang akan selesai adalah pekerjaan tol seksi 3 (ruas Bayung Lencir - Tempino). Terima kasih kepada semua tim yang telah memberikan dukungan untuk pekerjaan tol ini,” kata Al Haris.

JBaca Juga: Sumatera Barat Terus Terbelakang! Satu-satunya Provinsi di Sumatera Belum Terhubung JTTS Malah Sibuk Mau Pemekaran 5 Kabupaten Baru

Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa konstruksi ruas tol ini sudah memasuki tahap akhir dan telah menyelesaikan pekerjaan seperti struktur overpass, struktur jembatan, struktur interchange.

Dan struktur slab on pile sepanjang 4,06 km, timbunan dan galian, perkerasan kaku (rigid main road) sepanjang 11,4 km, serta pengaspalan jalan sepanjang 4,79 km (termasuk ramp dan simpang sebidang).

Baca Juga: Terobos Baru Proyek Jalan Tol Jambi-Rengat Lintasi 16 Desa Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Membelah Dua Provinsi di Sumatera Rampun Tahun Depan

“Saat ini, tim di lapangan tengah fokus pada pekerjaan yang tersisa diantaranya penyelesaian rigid main road sepanjang 57 m, bangunan gerbang tol serta simpang sebidang. Untuk mempercepat pekerjaannya, koordinasi intensif dilakukan dengan seluruh pihak terkait guna memastikan setiap tahapan pekerjaan berjalan sesuai jadwal dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan,” ujar Adjib.

Proyek yang digarap dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) (KSO HK-Wika-BAP), ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2024 dan dapat segera digunakan pada triwulan IV tahun 2024.

jalanBaca Juga: Activity 1: The Carbon Footprint, Kunci Jawaban Bahasa Inggris Life Today Kelas 12 SMA/MA Halaman 184 Kurikulum Merdeka Belajar

Lebih lanjut Adjib menyampaikan bahwa pada prosesnya, sejumlah tantangan yang cukup signifikan dihadapi KSO HK-Wika-BAP diantaranya kondisi tanah dasar yang lunak, serta terjadinya penurunan tanah dasar pada jalan utama yang melebihi rencana awal.

“Menghadapi tantangan tersebut, KSO telah melakukan penanganan khusus, mulai dari pemetaan dan analisis geoteknik yang komprehensif untuk memahami kondisi tanah dasar secara menyeluruh, serta menggunakan preloading, struktur slab on pile, dan geofoam pada area-area penurunan atau pergeseran tanah yang cukup besar,” imbuh Adjib.

Adjib juga menyampaikan, dalam menjaga mutu dan kualitas pekerjaan, proyek ini menggunakan beberapa teknologi pendukung seperti Electrical Density Gauge untuk mengontrol kualitas pekerjaan timbunan secara cepat dan akurat, Load Scanner.

Untuk meminimalisir kesalahan dalam perhitungan volume material yang masuk, survei digital dengan LiDAR untuk mempercepat proses perhitungan progres pekerjaan, Building Information Modelling (BIM) sampai dengan 5D.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat