- Presiden Prabowo Subianto resmi menandai awal era baru dalam perang melawan kemiskinan di Indonesia.
Dalam pembekalan kabinet yang penuh semangat di Akademi Militer Magelang, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama tim yang solid untuk mencapai target ambisius menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 6% pada tahun 2029.
"Ini bukan sekadar rapat kabinet biasa," ujar Yusril Ihza Mahendra, Menko Polhukam, menggambarkan suasana penuh semangat dalam perjalanan menuju Magelang.
"Ini adalah deklarasi perang melawan kemiskinan," sambungnya.
Baca Juga: Terbongkar! Inilah Alasan yang Membuat Rodri Memenangi Ballon d'Or 2024
Strategi Jitu: Kabinet Kompak dan BPPK
Untuk mencapai tujuan tersebut, Prabowo membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPPK) yang dipimpin oleh aktivis kawakan, Budiman Sudjatmiko.
Budiman, yang dikenal dengan semangat juangnya dalam memperjuangkan keadilan sosial, diyakini akan membawa angin segar dalam upaya pengentasan kemiskinan.
"Kami akan fokus pada solusi jangka panjang yang memperkuat daya saing masyarakat miskin," tegas Budiman.
"Ini bukan hanya soal bantuan, tapi juga tentang memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri," lanjutnya.
Tantangan Kota dan Desa
Pemerintah menyadari bahwa tantangan kemiskinan di perkotaan dan pedesaan sangat berbeda.
Di perkotaan, masalah utama adalah ketidakstabilan pekerjaan dan tingginya biaya hidup.