- Provinsi yang sudah tertinggal oleh provinsi di Sumatera ini memiliki dua proyek raksasa yang akan membawa Sumbar menuju abad kejayaan.
Proyek flyover Sitinjau lauik ini bertujuan mengatasi medan jalan ekstrem di kawasan Sitinjau Lauik yang dikenal memiliki tanjakan curam dan sering terjadi kecelakaan.
Pembangunan mega proyek Flyover Sitinjau Lauik direncanakan untuk mengatasi kendala jalan yang curam, dengan kemiringan mencapai 45 derajat di beberapa titik, menjadikannya salah satu jalan paling menantang di Sumatera.
Selain mengurangi risiko kecelakaan, pembangunan flyover ini diharapkan dapat memperlancar arus transportasi dan mendukung distribusi barang ke wilayah Sumatera Barat.
Arus barang dari Pulau Jawa serta provinsi tetangga seperti Lampung, Palembang, dan Jambi harus melewati jalur ini untuk mencapai Padang.
Baca Juga: Asyik! Jalan Tol Padang-Sicincin di Sumatera Barat Akan Dioperasikan GRATIS Saat Libur Nataru 2025
Dengan adanya flyover, perjalanan diharapkan akan lebih aman dan efisien, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Flyover ini akan dibangun dengan panjang sekitar 7,81 kilometer dan dibagi dalam dua panorama untuk menjaga keindahan alam di sekitar jalur ini.
Panorama pertama memiliki panjang 2,78 kilometer dengan biaya investasi Rp1,163 triliun, dilengkapi dengan empat jembatan layang yang didesain untuk memberikan kenyamanan maksimal.
Panorama kedua, yang berinvestasi sebesar Rp2,051 triliun, akan mengurangi kemiringan maksimal jalan dari 26% menjadi 8%, meminimalisir risiko kecelakaan yang selama ini menjadi kendala utama.
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
Proyek ini dikelola oleh skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan Hutama Karya sebagai kontraktor utama.