- Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan kontroversi yang dibuat oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Ia diketahui berhasil meraih gelar doktor atau S-3 hanya dalam waktu 18 bulan saja.
Hal ini memicu pertanyaan hingga kritikan, terutama oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI.
Baca Juga: Liverpool Sukses Hancurkan Bayer Leverkusen, Arne Slot Puji Setinggi Langit Penampilan Luis Diaz
BEM UI terkenal sangat vokal dalam mengkritik pemerintah, bahkan hingga ke kampusnya sendiri.
Salah satunya adalah ketika Bahlil mendapatkan gelar doktor dalam waktu cepat, bahkan hingga kontroversi seperti plagiat skripsi milik orang lain.
Mereka pun menyampaikan kritiknya dalam postingan di akun Instagram @bemui_official pada 5 November 2024 kemarin.
''Gelar akademik adalah simbol integritas dan perjuangan panjang, bukan komoditas yang bisa dibeli secara instan,'' tulis BEM UI.
Mereka mengkritik tindakan Bahlil yang dianggap membuat pendidikan layaknya barang yang dijual.
Tidak tanggung-tanggung, mereka pun membuat spanduk yang dibentangkan di Stasiun Kereta Api Universitas Indonesia.
Baca Juga: Jawa Barat Siap Bangun Jalan Tol Baru Sepanjang 45 Km, Proyeknya Terbagi dalam 2 Seksi
''Jasa Kilat Gelar Akademik UI Testimoni Bahlil Lahadalia,'' tulis spanduk tersebut.
Spanduk tersebut dibuat dengan plesetan layaknya spanduk jual rumah yang dilakukan oleh perusahaan perumahan atau real estate.