- Ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2025, pembangunan mega proyek Jalan Tol Jambi-Rengat yang melintasi sebanyak 21 Desa di Tiga Kabupaten Telan Uang Investasi Rp34,19 Triliun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi Ibnu Kurniawan mengungkapkan rencana kelanjutan pembangunan jalan tol Jambi yakni dari Tempino-Simpang Ness- Merlung hingga batas Rengat, Provinsi Riau segera dimulai pada 2024.
"Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan berakhir di Provinsi Jambi atau proyek terakhir Jambi-Rengat," kata Ibnu Kurniawan.
Pembangunan JTTS berdasarkan rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo, bahkan juga sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bahwa Jalan Tol Trans Sumatera itu berhenti di Provinsi Jambi.
Ibnu mengatakan proyek ini berakhir di Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), kita melaksanakan hanya sampai di Merlung sehingga perlu diingat jalan tol itu sama dengan point to point.
Maksudnya dari interchanges ke interchanges atau dari pintu masuk ke pintu keluar yang nantinya dikerjakan adalah pintu keluar yang ada di Merlung.
Jalan tol tersebut akan terbagi beberapa paket dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
Nanti dibagi dalam empat paket mulai dari Tempino- Simpang Ness lalu ke Merlung. Untuk Tempino-Simpang Ness dengan skema KPBU. Penugasannya bersama Hutama Karya (HK).
Namun hingga saat ini pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) itu masih menunggu kesepakatan antardua Direktorat Jendral (Dirjen) di Kementerian PUPR.
Dua Dirjen tersebut di antaranya Dirjen Bina Marga dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, meski begitu pihaknya sedang menyiapkan semua dokumen pendukung untuk pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat.