- Status aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat meningkat dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) pada Rabu 6 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam segera mengambil langkah-langkah antisipasi guna mengurangi dampak dari peningkatan status tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Ichwan Pratama Danda, menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Marapi telah terpantau dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, sejak Selasa lalu, gunung tersebut mengalami letusan yang cukup besar, menyebabkan hujan abu di enam kecamatan di Kabupaten Agam yang berdekatan dengan Gunung Marapi.
"Beberapa pekan terakhir sudah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi. Kemudian pada hari Selasa pagi ada letusan yang cukup besar yang mengakibatkan terjadinya hujan abu di enam kecamatan di Kabupaten Agam yang terletak di sekitar Gunung Marapi," ujarnya dalam wawancara pada Kamis 7 November 2024.
BPBD Agam telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dampak dari peningkatan status Gunung Marapi ini.
Tim BPBD melakukan patroli ke sejumlah wilayah terdampak sekaligus membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pelajar, guna melindungi mereka dari paparan abu vulkanik.
Selain itu, pihak BPBD juga melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, relawan, dan seluruh pihak terkait dalam penanggulangan bencana ini.
"Setelah menerima informasi terkait peningkatan status Gunung Marapi dari level II ke level III, kita telah mengkomunikasikannya dengan sejumlah pihak terkait, mulai dari TNI-Polri, Relawan dan seluruh insan kebencanaan lainnya. Saat ini kita juga telah menyiapkan surat imbauan dari Bupati," ungkapnya.
BPBD Agam juga memperkuat sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ichwan mengimbau warga agar tidak memasuki radius 4,5 kilometer dari puncak kawah Verbeek.
Selain itu, warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi diminta untuk waspada terhadap potensi lahar dingin yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Kita imbau kepada masyarakat untuk tidak memasuki radius 4,5 kilometer, dan untuk warga yang bermukim di area sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi diimbau untuk waspada potensi lahar dingin," tambahnya.