bdadinfo.com

Muhammad Sirod: Sektor Agroindustri Tergantung Rosan - News

Muhammad Sirod: Sektor Agroindustri Tergantung Rosan

Rosan Roshlani Dubes RI untuk Amerika Serikat (2021-2023 ), mantan ketua umum Kadin (2015-2021) dan senior di HIPMI adalah sosok yang sangat menentukan dalam pemenangan Prabowo di Pilpres 2024 ini.

Ia adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran yang kemudian dipercaya menjadi Menteri Investasi dan Hilirisasi dan sekaligus memimpin Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang merupakan konsolidasi pasca pilpres kekuatan politik kebangsaan dari semua unsur termasuk TPN Ganjar Machfud dan TimNas Anies - Muhaimin.

Prabowo mengganjar kedudukan lain yaitu sebagai chairman Danantara, perusahaan superholding BUMN kuat yang menghimpun dana kelolaan sebesar nyaris 9000 trilyun, terbesar di Asia Tenggara mengalahkan Khazanah Malaysia dan Temasek Singapura.

Suatu langkah yang tentu saja akan menggetarkan geopolitik di Asia Tenggara bahkan Asia.

Kepercayaan Prabowo pada Rosan sangat logis dan beralasan, mengingat suami Ayu Heni Ini bisa diterima banyak orang, tidak banyak membuat pernyataan-pernyataan kontraproduktif dan punya latar belakang bisnis dan pergaulan internasional yang sangat baik.

"Tum Rosan itu figur serba bisa yang pendekatannya smooth, ibarat pepatah Sunda 'Laukna beunang, caina herang' dalam penyelesaian satu persoalan rumit sekalipun", tukas Muhammad Sirod salah satu pengurus di Gerakan Solidaritas Nasional dan mantan Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran.

Sirod juga mengatakan, bahwa Rosan bukanlah orang yang naik ke panggung hanya bermodalkan katebelece belaka, ia punya kapasitas dan modal teknokratis, bisnis sekaligus politik yang memadai.

"Sangat sulit mencari tokoh yang dari sisi bisnis, teknokratis dan politis itu terkoneksi mulus semuanya, tanpa penolakan di semua kalangan. Saya kira Pak Rosan dipilih Prabowo karena pertimbangan ini".

Pengusaha yang lulusan Teknik Industri IPB ini juga berharap, agar kementerian investasi dan hilirisasi yang dipimpin Rosan benar-benar memperhatikan natural resources selain tambang dan mineral.

"Sejak lama Pak Prabowo sudah diberi masukan oleh guru-guru kami di IPB tentang pohon Industri kekayaan sumberdaya hayati kita, kini saatnya Pak Rosan mewujudkan itu dengan fokus di beberapa komoditi unggulan" katanya.

Wasekjen HKTI pimpinan Fadly Zon ini pun memberi contoh komoditi singkong di lampung, yang telah dipikirkan dan dikaji dengan baik oleh para pelaku hulu dan hilir ketela pohon dari bibit sampai pada industri tapioka bahkan sampai produk-produk lebih hilir dari itu.

"Kalau kita abai pada kekuatan komparatif kita, maka kita akan ketinggalan, apalagi kalau semua komoditi diurus, tapi gak fokus, malah gak kemana-mana nantinya" Sirod menutup wawancara dengan menekankan sekali lagi untuk fokus pada beberapa komoditi unggulan saja.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat