- Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, meresmikan Patung dan Relief Perjuangan Bung Hatta serta Monumen Garuda Pramuka di Kompleks SMPN 1 Padang, Minggu, (10/11/2024).
Audy menekankan pentingnya karya-karya monumental tersebut sebagai pengingat akan pentingnya perjuangan, yang harus dilanjutkan melalui pembangunan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).
"Perjuangan saat ini bukan soal bertempur di medan perang, melainkan soal menghadapi tantangan dalam mengembangkan kualitas pendidikan dan memajukan bangsa. Kita tahu, Bung Hatta adalah sosok Proklamator yang sangat berjasa bagi bangsa ini, dan pernah bersekolah di SMPN 1 Padang. Hari ini, kita meresmikan patungnya sebagai bentuk penghormatan kepada beliau,” ujar Audy.
Baca Juga: Monumen Pramuka Garuda Hadir di Pusat Kota Padang
Karya seni tersebut, lanjut Audy, merupakan hasil karya Yusman, seorang Maestro Pematung Indonesia asal Kabupaten Pasaman, yang sudah menghasilkan karya-karya luar biasa dan terpajang sejak Aceh hingga Papua, bahkan sampai ke Meksiko dan Eropa.
Audy juga mengingatkan, bahwa selain sebagai negarawan dan pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai pemikir yang percaya bahwa pendidikan adalah pondasi penting untuk mencapai cita-cita bangsa yang merdeka, berdaulat, dan berkeadilan.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar, juga menyampaikan bahwa hari ini adalah momen istimewa bagi SMPN 1 Padang. Ia pun mengingatkan bahwa kehadiran patung dan relief Bung Hatta di sekolah tersebut bukan hanya pajangan, tapi simbol penghormatan dan pengingat bagi generasi muda untuk meneladani semangat juang beliau.
Baca Juga: Upacara Hari Pahlawan, Pj Wako Ajak Generasi Muda Teladani Perjuangan Para Pahlawan
"Terutama sekali arti dari nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan semangat belajar Bung Hatta kita harap akan terus tumbuh di hati anak-anak kita,” ungkap Andree.
Selain peresmian patung Bung Hatta, Plt Gubernur Audy juga meresmikan Monumen Garuda Pramuka sebagai simbol kebanggaan pada Gerakan Pramuka. Andree menambahkan, bahwa Gerakan Pramuka dengan Dasa Dharma-nya berupaya membentuk generasi yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, cinta tanah air, dan siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
"Monumen Garuda Pramuka ini diharapkan menjadi simbol persatuan dan cinta tanah air yang abadi," ucap Andree lagi.
Andree turut berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan karya ini, termasuk para seniman dan pendukung lain yang bersemangat gotong royong. “Semoga monumen ini menambah semangat kita untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan, kebangsaan, dan kepramukaan, khususnya dalam dunia pendidikan.”
Yusman, pematung asal Pasaman yang menciptakan patung dan relief ini, mengungkapkan bahwa meski sudah hampir 40 tahun menetap di Yogyakarta sejak 1985, ia tetap membawa semangat Sumatera Barat dalam setiap karyanya, yang kini telah tersebar hingga Eropa, Meksiko, Amerika, Inggris, dan Prancis.
“Bagi saya, membuat patung, relief, dan diorama sejarah adalah cara untuk mengungkapkan kebenaran, meski hanya sebagian kecil,” kata Yusman. (ADPSB)