– Hutama Karya sebagai kontraktor yang dipercaya menggarap sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) rupanya tak hanya bergerak cepat dalam pembangunan jalan tol di sejumlah provinsi yang ada di Sumatera.
Melainkan juga memikirkan secara matang inovasi-inovasi mutakhir demi memaksimal dampak positif dari kehadiran jalan tol yang telah dibangunnya.
Salah satunya adalah inovasi dalam menerapkan konsep infrastruktur berkelanjutan di jalan tol Terbanggi Besar – Kayu Agung.
Jalan tol tersebut berada di Sumatera Selatan dan merupakan ruas besar dari JTTS yang ada di provinsi tersebut.
Jalan tol ini sudah beroperasi sejak 2019 dan mendatangkan manfaat yang banyak.
Di antaranya adalah mampu memangkas waktu tempuh dan mempercepat distribusi logistik yang berdampak pada kualitas hasil pertanian dan perkebunaan yang dikirimkan masih dalam kondisi baik dan segar.
Kendati semasa pembangunannya, Hutama Karya dihadapkan pada banyak tantangan yang tak mudah.
Seperti kondisi tanah yang cukup unik dan medan pengerjaan yang cukup menantang, kehadiran jalan tol ini memberikan efek positif berkelanjutan untuk berbagai golongan masyarakat.
Namun demikian, kegigihan Hutama Karya dan dukungan penuh dari berbagai pihak sanggup merampungkan jalan tol penghubung Lampung dan Sumatera Selatan ini dengan waktu yang cukup cepat.
Adapun inovasi yang dilakukan Hutama Karya pada ruas JTTS ini adalah dengan mengimplementasikan pengelolaan sampah.
Khususnya yakni dengan metode maggot atau lalat tentara di Rest Area KM 215 dan KM 277 Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung.