– Pemerintah terus menggalakkan pembangunan bendungan secara masif di Indonesia.
Kendati demikian, pembangunan bendungan tersebut juga harus diimbangi dengan pengembangan daerah irigasi premium.
Baru-baru ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi bendungan dan jaringan irigasi pada daerah irigasi (D.I) Manganti.
Dengan penyelesaian rehabilitasi daerah irigasi yang mengairi lahan sawah di Jawa Barat dan Jawa Tengah tersebut, maka diprediksi bahwa kualitas hasil panen di kedua provinsi bertetangga itu akan meningkat.
Kualitas hasil panen yang semakin baik akan memuaskan konsumen dan berdampak pada hal positif lainnya.
Pengembangan daerah irigasi premium yang mendapat suplai air dari bendungan dan rehabilitasi daerah irigasi eksisting sangat penting untuk menunjang sektor pertanian.
D.I Manganti dengan luas areal layanan 26.153 Ha terdiri dari 3 jaringan irigasi yaitu Sidareja, Cihaur, dan Lakbok Selatan.
Jaringan Irigasi Sidareja dan Cihaur (intake kiri) seluas 21.518 Ha dapat mengairi wilayah Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.
Di sisi lain, untuk Jaringan Irigasi Lakbok Selatan (intake kanan) seluas 4.616 Ha akan mengairi Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran di Jawa Barat.
Sebagai informasi, sumber air irigasi D.I Manganti berasal dari Sungai Citanduy yang dibendung di Manganti.
Lokasi tepatnya yakni di Kecamatan Kedungreja, Jawa Tengah dan Kecamatan Lakbok, Jawa Barat.