- Kabar gembira, akhitnya Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Flyover Sitinjau Lauik pada pekan kedua atau ketiga Desember 2024.
"Kami telah berkoordinasi intensif dengan pimpinan untuk menghadirkan Bapak Presiden dalam groundbreaking Flyover Sitinjau Lauik yang direncanakan bersamaan dengan peresmian Jalan Tol Padang-Sicincin. Jadwalnya kemungkinan pada minggu kedua atau ketiga Desember," ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra.
Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyatakan bahwa Pemprov Sumbar terus mempersiapkan diri untuk menyukseskan pembangunan fly over tersebut. Salah satu langkah pendukung adalah menjajaki keterlibatan pendanaan dengan Bank Nagari, bank milik pemerintah daerah.
"Flyover Sitinjau Lauik sangat dinantikan oleh masyarakat Sumbar dan pengguna jalur nasional lainnya. Proyek ini telah disetujui dengan anggaran Rp2,7 triliun melalui skema KPBU. Kami siap mendukung pendanaan, termasuk melibatkan Bank Nagari," ungkap Audy.
Kepala Dinas Perkimtan Sumbar, Rifda Suryani, menjelaskan bahwa proyek Fly Over Sitinjau Lauik mencakup lahan sepanjang 2,78 kilometer dengan total luas 18,7 hektare.
"Penetapan lokasi tahap pertama telah dilakukan pada 5 April 2024 berdasarkan SK Gubernur Nomor 620-294/2024, meliputi 10,1 hektare. Untuk penlok tahap kedua, seluas 8,6 hektare, masih menunggu persetujuan penggunaan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," jelas Rifda.
Dari pendataan awal, proyek ini mencakup 13 bidang tanah, terdiri atas 10 bidang tanah masyarakat bersertifikat, 2 bidang kawasan hutan, dan 1 bidang jalan nasional.
Rifda menambahkan bahwa beberapa kemajuan penting telah dicapai, termasuk penerbitan Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan Hidup pada awal November 2024.
"Saat ini, proses permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) oleh Kementerian PUPR ke KLHK sedang berjalan. Selain itu, penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) KPBU antara Kementerian Pekerjaan Umum dan konsorsium PT Hutama Karya juga sedang berlangsung. Setelah PKS selesai, akan diajukan permohonan pengadaan tanah ke Kanwil BPN Sumbar," papar Rifda.
Groundbreaking Flyover Sitinjau Lauik diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan konektivitas dan keamanan transportasi di Sumatra Barat, khususnya pada jalur Sitinjau Lauik yang dikenal rawan kecelakaan.
Sebelumnya, pembangunan mega proyek Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan adalah Jalan tol Trans Sumatera bagian sirip dari Tol Padang Pekanbaru yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau dengan total panjang 46 KM.