- Wisatawan lokal maupun mancanegara sudah mengenal Jam Gadang yang berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti jam besar, karena menaranya menyimpan jam berukuran besar di empat sisinya.
Di dalam menara Jam Gadang terdapat empat buah jam berukuran besar yang diameter masing-masing mencapai 80 sentimeter.
Jam-jam raksasa itu konon didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui Pelabuhan Teluk Bayur. Empat jam itu digerakkan oleh mesin yang hanya ada dua di dunia.
Mesin satunya ada di Big Ben yang menjadi ikon Kota London. Mesin dan jam pada Jam Gadang terletak pada satu tingkat di bawah tingkat menara paling atas.
Baca Juga: Hasil Pilkada 2024 Bukittinggi, KPU Tetapkan Ramlan-Ibnu Sebagai Paslon Terpilih
Di Mesin Jam Gadang adalah tulisan "B. Vortmann"
Di bagian lonceng, terdapat keterangan pabrik pembuat jam, yaitu Vortmann Relinghausen.
Vortmann adalah nama belakang pembuat jam, yaitu Benhard Vortmann, sedangkan Relinghausen adalah nama kota di Jerman. Mesin Jam Gadang ini diproduksi pada tahun 1892.
Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah tulisan "B. Vortmann" yang tertera pada mesin jamnya.
Baca Juga: Riwayat Mara Karma dan Merah Putih Pertama di Puncak Jam Gadang
Tulisan ini sering kali memicu rasa penasaran banyak orang, terutama mengenai asal-usul dan maknanya.
Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada sekretaris kota (controleur) Bukittinggi saat itu.
Mesin jam yang digunakan pada menara ini bukanlah mesin biasa. Mesin tersebut adalah hasil karya dari pabrik Vortmann, sebuah perusahaan yang terletak di Jerman.
Perusahaan ini terkenal sebagai pembuat jam mekanik berkualitas tinggi pada masanya.
Arti Tulisan "B. Vortmann"
Tulisan "B. Vortmann" yang ditemukan pada mesin Jam Gadang merujuk kepada pabrik pembuat mesin tersebut, yakni Bernard Vortmann.