– Naiknya jumlah pelanggan yang menggunakan jasa angkutan massal seperti kereta api membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan berbagai inovasi misalnya melakukan pembaruan aplikasi KAI Acces dengan target milenial jadi aplikasi super.
Melalui berbagai inovasi tersebut dilakukan bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. KAI menargetkan di tahun 2023 dapat melayani 45,5 juta pelanggan. Di mana okupansi pelanggan pada tahun 2023 diprediksi akan meningkat 36% dibanding realisasi jumlah penumpang pada 2022.
KA-KA baru akan KAI operasikan untuk menambah keleluasaan kepada pelanggan dalam memilih jadwal. KAI juga akan menambah relasi baru seperti kereta api melingkar di jalur Jawa Barat - Jawa Tengah dan Jawa Timur - Jawa Tengah.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2023 Tiket KAI Sudah Bisa Dipesan Tanggal Segini, Jangan Sampai Terlewat
Baca Juga: Barang Bawaan Hilang di Stasiun atau Kereta, Jangan Panik! Begini Cara Lapor ke KAI
Kemudian KAI akan menghadirkan Kereta Luxury Generasi 3 untuk memberikan pilihan lebih banyak bagi pelanggan yang menghendaki pelayanan ekstra untuk menggunakan kereta api.
Kapasitas Kereta Luxury Generasi 3 sama dengan Generasi 2 namun memiliki keunggulan dimensi cangkang kursi yang lebih kecil sehingga membuat kesan lebih luas.
Kereta Luxury Generasi 3 dilengkapi dengan bahan lapisan kursi yang lebih nyaman, lantai berkarpet, 2 buah toilet, rak koper, dan alternatif warna yang lebih menarik.
Kereta Tidur Kompartmen juga akan dilengkapi dengan dinding pembatas personal, sehingga lebih eksklusif. Kereta berkapasitas 16 orang ini memungkinkan pelanggan dapat tidur dengan posisi terlentang.
Baca Juga: Kemendagri Dorong 50 Juta Orang Gunakan KTP Digital, Simak Beda dan Kelebihannya
Untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh saat proses boarding, KAI akan menambah fasilitas Face Recognition Boarding Gate yang saat ini telah terpasang di Stasiun Bandung.
Face Recognition Boarding Gate akan terpasang di Stasiun Gambir, Cirebon, Semarang tawang, Yogyakarta, Solobalapan, Malang, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasarturi.
Dengan adanya Face Recognition Boarding Gate, maka pelanggan tak perlu repot-repot menunjukan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, atau pun dokumen vaksinasi.