- Gus Dur mengakui Pak Harto atau Soeharto itu adalah satu satunya musuh yang layak bagi dia.
Namun meski mengakui Pak Harto adalah musuhnya tapi tiap tahun dia silaturahmi ke Pak Harto lho. Gus Dur mengaku dia berteman dengan Pak Harto karena dia suka guyon sedangkan Pak Harto orangnya serius.
Nah ngomong ngomong soal Pak Harto, Gus Dur cerita pernah bikin mantan presiden itu ketawa terpingkal-pingkal lho. Padahal Gus Dur ngatain Soekaarto itu jelek lho. Gimana ceritanya yuk simak selengkapnya ya.
Baca Juga: Cara Gus Dur Mempimpin Negara, Tidak Mau DIdikte Partai Politik Hingga Keputusan Kontroversialnya
Suatu hari pada bulan puasa setahun setelah Soeharto lengser dari presiden yang dijabat 32 tahun, Gus Dur diundang ke Cendana untuk buka puasa bersama.
Gus Dur mengajak KH Pardi Asrori dari Metro Lampung. Setelah berbuka, Gus Dur minum teh dengan Pak Harto.
"Pak Harto bilang Gus Dur sampai malam kan di sini?" tanya Soeharto.
Baca Juga: Keunikan Gus Dur: Menanggapi Kritik dengan Humor
Gus Dur menjawab dia sudah ada janji, tidak bisa sampai malam.
"Tapi pak kiainya tetap tinggal di sini kan," ujar Pak Harto.
Nah Gus Dur langsung bilang perju dijelaskan apakah KH Pardi Asrori itu diminta tetap di Cendana untuk pimpinan Sholat Tarawih atau tidak. Pak Harto mengiyakan memang dia ingin KH Pardi Asrori pimpin Sholat Teraweh.
Baca Juga: Ssst! Ternyata Ini Kebiasaan Gus Dur Tengah Malam di Istana, Sampai Ingatkan Protokoler
"Jadi begini, pak KH Pardi ini 4 km dari Metro, orang kampung banget, dia tradisionil sekali kolot anggap saja begitu. Kalau dia pimpin terawih, itu mau pakai cara NU lawas atau NU baru," jelas Gus Dur.
Pak Harto bingung dengan penjelasan Gus Dur itu lho. "Oh ada cara NU lama cara NU baru ya," tanya Pak Harto.