bdadinfo.com

Lawan KKB, Panglima TNI Tetapkan Siaga Tempur, Pengamat: Ini Artinya Ultimatum Perang - News

Respons KKB, Panglima TNI tetapkan siaga tempur, ini artinya ultimatum perang (Instagram @puspentni)

- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menetapkan status siaga tempur buntut penyerangan KKB kepada sejumlah prajurit TNI dalam operasi pembebasan pilot Susi Air.

Status siaga tempur itu, menurut pengamat pertahanan, sudah sangat tepat dengan menimbang situasi keamanan pasca penyerangan KKB ke prajurit TNI di Papua.

Pengamat intelijen dan pertahanan, Ngasiman Djoyonegoro mengatakan sudah seharusnya TNI menetapkan status siaga tempur.

Sebab tim gabungan TNI dalam posisi diserang bukan dalam keadaaan siaga perang di misi pembebasan pilot Susi Air.

Baca Juga: Pejabat Kemenkeu Banyak Dikritik Masyarakat, Sri Mulyani: Terima Kasih dan Mohon Dukungannya

"Melihat situasi tersebut, penyerangan ini direncanakan oleh KKB. Dalam konteks pertahanan TNI, ini dapat diartikan sebagai ultimatum perang," ujar pengamat yang akrab disapa Simon ini dalam keterangannya, Selasa 18 April 2023.

Sedangkan dalam konteks terorisme, penyerangan KKB itu menimbulkan rasa tidak aman dan ancaman.

Nah Simon berpendapat, TNI harus benar benar menyiapkan diri dan memperhitungkan dengan matang langkah yang diambil setelah status siaga tempur.

"Bagaimana konsekuensi terhadap geopolitik dan pendekatan lain yang telah dilakukan oleh pemerintah. Artinya, TNI harus terus berkoordinasi dengan stakeholders lainnya dalam rangka melakukan operasi dalam status siaga tempur ini," ujar Simon.

Baca Juga: Sambut Idulfitri dan Peringatan Hari Otda, Pemko Padang Panjang Laksanakan Goro

Sebelumnya Panglima TNI menegaskan status keamanan di Papua pasca penyerangan KKB ke prajurit TNI, menjadi siaga tempur.

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum. Tapi tentunya dengan kondisi seperti ini khususnya di daerah tertentu kita rubah menjadi operasi siaga tempur," jelas Panglima.

Laksamana Yudo mengatakan untuk menghadapi serangan seperti ini, yang seperti terjadi 15 April yang lalu, TNI tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan TNI di Papua sehingga naluri tempurnya terbangun.

"Selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial itu tetap kita laksanakan tetapi ketika menghadapi seperti ini ya harus melaksanakan siaga tempur," jelasnya dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua.(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat