bdadinfo.com

Menlu Taiwan Kecam Elon Musk atas Pembebasan Propaganda China - News

Menlu Taiwan Kecam Elon Musk atas Pembebasan Propaganda China (https://www.taiwannews.com.tw)

- Menteri Luar Negeri Joseph Wu pada hari Jumat, 19 Mei 2023, mengutuk komentar CEO Tesla, Elon Musk, mengenai harapan China untuk menguasai Taiwan.

Dalam wawancara dengan CNBC pada hari Kamis, 18 Mei 2023, Musk menyatakan bahwa merebut Taiwan adalah kebijakan China dan dunia "harus menganggap serius" pernyataan tersebut. Ia mengklaim bahwa situasi tersebut "pasti akan terjadi".

Ketika diingatkan bahwa Tesla dan perusahaan lain akan terpengaruh jika China merebut fasilitas Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., Musk menyetujuinya.

Baca Juga: Elon Musk Kembali Buat Heboh, Kini Dapat Unggah Video Berdurasi Dua Jam di Twitter!

Sebagai tanggapan, Wu menekankan melalui cuitannya bahwa kecenderungan agresif Partai Komunis China adalah suatu kekhawatiran, terutama bagi mereka yang memegang teguh nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

Ia menyatakan bahwa visi Beijing untuk ekspansi global merusak tatanan internasional berdasarkan aturan dan status quo.

"Pak Elon Musk, selain uang, ada sesuatu yang kita sebut nilai-nilai," tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Kepulauan Virgin AS Panggil Elon Musk dalam Kasus JPMorgan dan Jeffrey Epstein

Ini bukan kali pertama pengusaha kaya ini menyebabkan kontroversi dengan komentarnya tentang Taiwan. 

Dalam wawancara dengan Financial Times pada bulan Oktober lalu, Wu menyarankan rencana untuk membentuk zona administrasi khusus di Taiwan "yang masih dapat diterima".

"Mungkin tidak akan menyenangkan semua orang. Dan mungkin, bahkan, saya pikir kemungkinan besar mereka dapat memiliki perjanjian yang lebih longgar daripada di Hong Kong," ujarnya.

Komentar-komentar Musk muncul di tengah kekhawatiran internasional yang semakin meningkat akan konflik selat yang mungkin saja pecah pada tahun 2027 mendatang.

Sejak kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022, China telah meningkatkan aktivitas militer di wilayah tersebut, yang menyebabkan negara-negara tetangga. 

Negara tetangga termasuk Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan negara-negara demokrasi lainnya, mengeluarkan pernyataan yang mendesak perdamaian di Selat Taiwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat