- Ibunda Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri ternyata meninggal dunia bukan di Indonesia.
Ibu Fatmawati merupakan tokoh pahlawan nasional yang menjahit bendera Merah Putih pada proklamasi kemerdekaan Indonesia saat 17 Agustus 1945.
Jauh sebelum meninggal dunia, Ibu Fatmawati terlebih dahulu melahirkan Mohammad Guruh Irianto Sukarnoputra pada 13 Januari 1953.
Guruh sendiri merupakan anak terakhir Fatmawati dan Soekarno. Setelah melahirkan, Fatmawati mengalami pendarahan.
Baca Juga: Menguak 4 Gebrakan Taufiq Kiemas, Suami Megawati Soekarnoputri yang Pernah Masuk Bui
Oleh karena itu, ia kemudian disarankan oleh dokter untuk tidak punya anak lagi karena akan membahayakan dirinya sendiri.
Ketika Guruh baru berumur 2 hari, Soekarno kemudian datang ke Fatmawati untuk meminta izin menikah lagi dengan Hartini.
Saat itu, Fatmawati mengizinkan Soekarno menikah lagi, namun ia meminta untuk dikembalikan kepada orangtuanya. Dia berpegang teguh dengan prinsipnya yang tak mau dimadu.
Dalam buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Fatmawati memuji suaminya tersebut karena tidak hipokrit atau sembunyi-sembunyi.
Baca Juga: Profil Dr dr HR Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Jadi Pahlawan Nasional 2022
Pada akhirnya, Soekarno menikah dengan Hartini pada 7 Juli 1953. Setelah itu, Fatmawati memutuskan untuk keluar dari Istana dan tinggal di rumahnya di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Fatmawati merupakan salah satu ibu negara yang selalu menghormati setiap undangan acara-acara kenegaraan.
Ia selalu menunjukkan sikap antusiasnya setiap diundang. Biasanya Ibu Fatmawati akan memberikan kepastian apakah akan datang atau tidak, hal itu ditunjukkan sebagai sikapnya yang menghormati undangan.
Salah satunya adalah pertunjukan Guruh yang pentas bersama grup musiknya. Ibu Fatmawati terlihat sangat bahagia dengan karya anak bungsunya tersebut.