- Nama Deddy Corbuzier ramai diperbincangkan ketika dirinya diberikan gelar Letnan Kolonel tituler oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Namun, berdasarkan penelusuran di akun Instagram Deddy Corbuzier, mantan pesulap tersebut ternyata sebelumnya telah diangkat menjadi bagian Tentara Nasional Indonesia.
Deddy Corbuzier didapuk sebagai Duta Komcad atau Komponen Cadangan pada Rabu, 13 Oktober 2021 lalu.
Dilansir dari website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Pertahanan, merujuk UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan komponen utama, yaitu TNI.
Komcad terbagi menjadi empat bagian, yaitu Komcad sumber daya manusia (SDM), Komcad sumber daya alam, Komcad sumber daya buatan dan Komcad sarana dan prasarana.
Semuanya dipersiapkan untuk dimanfaatkan ketika negara dalam kondisi darurat militer atau bencana alam.
Mobilisasi Komcad hanya bisa dilakukan oleh Presiden atas persetujuan DPR RI untuk kepentingan pertahanan negara.
Komponen Cadangan atau Komcad adalah program sukarela (tidak wajib) sehingga tidak diperlukan adanya wajib militer.
Selama ini, di atas kertas, Indonesia disebut memiliki Komcad, namun sejatinya belum dan diorganisir dengan baik dan benar.
Komcad lahir dari Rahim Doktrin Pertahanan yang diwarisi oleh para pendiri bangsa, atau biasa disebut Pertahanan Rakyat Semesta.
Melalui amanat UU No.23 Tahun 2019, Pemerintah mulai mengorganisir dan mengimplementasikan doktrin pertahanan rakyat semesta tersebut dengan konkret.
Komcad diharapkan akan memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI untuk mempertahankan kedaulatan, mempertimbangkan lingkungan Indonesia yang strategis.
Setiap warga negara yang berusia 18-35 tahun, dengan latar belakang apa saja yang memenuhi persyaratan bisa secara sukarela mendaftar menjadi anggota Komcad.
Setelah dinyatakan lulus seleksi, maka akan mendapatkan pelatihan militer dasar selama 3 bulan di pusat-pusat pelatihan militer milik TNI, baik TNI AD, AL maupun AU.