bdadinfo.com

Polisi Ungkap Fakta Baru Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Adalah Militan - News

Bomber bunuh diri Polsek Astana Anyar disebut Lone Wolf, apa sih itu (istock.com)

- Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menggelar press release terkait pengungkapan kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada 21 Desember 2022.

Dalam kegiatan tersebut, Brigjen Ahmad Ramadhan juga menyampaikan perkembangan pencegahan, penindakan, dan penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia yang telah dilakukan oleh Densus 88 Polri.

"Peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar yang terjadi pada 7 Desember 2022 pukul 8.14 WIB tersebut menyebabkan 12 korban. 11 di antaranya menderita luka-luka, sedangkan 1 meninggal dunia, yakni seorang anggota Polri," kata Brigjen Ahmad Ramadhan, Rabu, 21 Desember 2022.

Baca Juga: Pasca Bom Polsek Astana Anyar, Polresta Padang Perketat Penjagaan

Sementara itu, pelaku bom yang diketahui berinisial AS atau AM juga tewas. Ia adalah seorang buruh harian lepas yang beralamat di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Bandung.

Menurut Ahmad, pelaku sempat mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan anggota Polri yang saat itu sedang melaksanakan kegiatan apel pagi.

"Pelaku membawa dua ransel berisi bom yang masing-masing dikenakan di depan (dada) dan belakang (punggung). Bom yang meledak berasal dari tas yang berada di punggung," jelas Ahmad.

Baca Juga: Polres Agam Perketat Pengamanan Pasca Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar

Brigjen Ahmad Ramadhan menambahkan bahwa apabila bom yang meledak berasal dari tas di bagian depan, jumlah korban diperkirakan akan lebih banyak.

Kemudian, Ahmad juga menjelaskan tentang ledakan yang terdengar setelah bom pertama terjadi. Suara tersebut berasal dari bom yang diatasi oleh Tim Gegana.

"Pelaku AS memiliki riwayat sebagai mantan napi terorisme pada tahun 2017 di Bandung. Ia merupakan bagian dari jaringan JAD, salah satu kelompok besar terorisme di Indonesia," ungkap Ahmad.

Baca Juga: Bom di Polsek Astana Anyar, Wapres: Bibit Terorisme Terus Bergerak, Berantas dari Hulu ke Hilir

Keterlibatan pelaku dalam kasus bom bunuh diri tersebut adalah melakukan pembelian bahan peledak, merencanakan, membuat bom, dan sebagai pelaku peledakan.

Berdasarkan penilaian penyidik, pelaku AS memiliki tingkat pemahaman radikal dan tidak menerima sistem pemerintahan sah di Indonesia. Ia juga merupakan seorang militan jika dilihat dari kemampuan dan keahliannya dalam perencanaan perakitan serta pembuatan bom.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat