bdadinfo.com

Rocky Gerung Nilai Perppu Cipta Kerja Bahaya Dalam Demokrasi - News

Rocky Gerung (Google)



Rocky Gerung menyoroti betul terkait putusan pemerintah, yang menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2022, yang akhirnya menuai polemik.

Rocky Gerung menilai, semua ini dari awal yang sudah bisa diprediksi bahwa kekuasaan semakin arogan, dalam mengambil keputusan dan membuat aturan.

Tak mungkin juga kekuasaan itu mengurangi ambisinya karena di dalam itu legitimasinya kurang, jadi menurut Rocky Gerung, kalau legitimasinya kurang maka seperti itu adanya.

"Kekuasaan akan makin arogan, nggak mungkin kekuasaan itu mengurangi ambisinya karena dia sendiri legitimasinya kurang," kata Rocky Gerung dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 6 Januari 2023.

"Jadi, kalau legitimasinya kuat, tak perlu merasa, santai saja. Jadi, karena dia di ujung pemerintah rezim Jokowi dari beberapa kelemahan berlangsung, lalu ingin diperkuat dengan otoriter," lanjutnya.

Baca Juga: Alami Gangguan Jiwa, Ibunda Tiko Tak Bisa Disembuhkan? Ini Faktanya

Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa sikap-sikap semacam inilah yang menunjukkan bahwa Presiden Jokowi sudah lemah sehingga memakai cara-cara seperti itu agar seolah-olah kuat.

"Jadi itu dasar sosiologisnya. Kalau kita lihat dasar yuridisnya, tentu nggak ada lagi cara untuk membernarkan yang disebut Perppu itu," ujar pria yang memakai kacamata itu.

Menurutnya, sudah berkali-kali diterangkan kepada kekuasaan bahwa Perppu itu bahaya dalam demokrasi, sebab negeri ini menuntut Perppu supaya dibatalkan.

"Perppu itu adalah bahaya dalam demokrasi. Itu Perppu, ya, memang disediakan di situ sebagai cara daruratlah, tapi kalau kedaruratan itu dia rencanakan sendiri itu artinya dia mau menyelamatkan dirinya sendiri, bukan negeri ini," jelasnya.

Baca Juga: Rincian Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 6 Januari 2023, Termurah Rp 1.029.000 per Gram

Sekali lagi, ia menekankan bahwa negeri ini menuntut Perppu itu dibatalkan hingga ada demo besar-besaran soal Omnibus Law itu 'kan menunjukkan bahwa rakyat tak bersepakat.

"Demo besar-besaran, ada korban waktu itu soal Omnibus Law, itu 'kan bahwa rakyat tak bersepakat dengan isi Perppu yang menguras sumber daya, tetapi melemahkan buruh."

Sebab, ia juga menggambarkan bahwa yang isinya adalah menumpukkan kekayaan pada tiga atau empat orang dan tak mensejahterakan yang di bawahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat