bdadinfo.com

Rocky Gerung: Persaingan Politik Menjelang Pemilu 2024 Menunjukan Corak Kekanak Kanakan - News

Ilustrasi persaingan politik menuju pemilu 2024 (Rizky Rio Rahmat)

- Hingar bingar konstelasi persaingan politik menjelang Pemilu 2024 mendatang, menunjukan adanya budaya perseteruan politik yang kekanak kanakan.

Hal ini terlihat dari fenomena persaingan politik menuju Pemilu 2024 yang mengangkat persoalan-persoalan yang jauh dari permasalahan publik.

Tokoh-tokoh politik yang munculpun saling memuculkan persaingan yang saling lempar batu, siram-siraman air panas, bahkan kerikil kecilpun saling dibahas. Kayak kanak kanakan kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka Ulah Kebijakan Pemerintah, Faisal Basri : Ini Dzalim

"Sekarang kerikil kecil pun dipakai buat berantem. Jadi kekanak-kanakan sebetulnya persaingan politik di Indonesia," ucap Rocky Gerung, cendikiawan politik dikutip dari kanal Youtube pribadinya, Kamis 9 Februari 2023.

Menurut Rocky, fenomena politik kekanak kanakan itu menunjukan tokoh tokoh politik takut masuk ke dalam duel argumentasi dengan kapasitas intelektual yang dimilikinya.

Sebelumnya Rocky menjelaskan, kekacauan politik saat ini juga tidak terlepas dari kasak kusuk tukar tambah politik yang sebetulnya diluar dari pakem demokrasi.

Baca Juga: Kesal Sering Dibully, Siswa SMK Tikam Teman Sekelas Hingga Tewas

Bahkan lembaga-lembaga demokrasi saat ini tidak berjalan otonom, tapi malah menjadi proxy dari kekuatan-kekuatan politik lainnya.

Meskipun demikian, Rocky masih berharap kepada pers untuk tetap bisa utuh menjaga negeri ini. Pers seharusnya bisa mengucapkan sesuatu dengan kapasitas intelektual agar ada arah bangsa ini.

 

"Dan kalau ada keributan sedikit, kita toh tetap bisa mampu untuk mnyelesaikan secara argumentatif, bukan dengan cara sogok menyogok kekuasaan,” sebut Rocky.

Baca Juga: Jejak Karya Asrul Sani, Sutradara dan Sastrawan Indonesia Angkatan 45 Asal Sumbar

Baca Juga: Angka Kemiskinan Penduduk Perdesaan Sumbar Lebih Tinggi Dari Pada Perkotaan, Cek Data Berikut

Menurutnya musti ada batas politik dalam moral dan etik yang membutuhkah kurikulum etika publik dan etika politik di dalam partai politik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat