bdadinfo.com

Desalinasi, Ikhtiar Mahasiswa UI Cegah Jakarta Tenggelam - News

Ilustrasi Jakarta tenggelam.  (Foto: Air kami)

– Selain masalah banjir, dan macet, salah satu problem serius yang dirasakan sebagian warga Jakarta adalah krisis air bersih. Parahnya lagi, kondisi tersebut juga menyebabkan kawasan Ibu Kota itu terancam tenggelam.

Hal ini merujuk pada data Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral atau ESDM. Lantas apa kaitannya krisis air dengan ancaman Jakarta tenggelam?

Menurut hasil riset kementerian tersebut, sekira 80 persen air tanah Jakarta saat ini tak lagi memenuhi standar kesehatan. Adapun kondisi terburuk adalah wilayah Jakarta Utara.

Baca Juga: Desak TNI Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Komisi I DPR: Kami Minta Panglima TNI Terus Siaga!

Data ESDM menyebut, secara umum air tanah di kawasan Jakarta Utara mengandung unsur besi (Fe), dengan kadar yang tinggi, serta kandungan natrium (Na.

Tak hanya itu saja, air tanah di wilayah Jakarta Utara juga mengandung klorida (Cl), total disolve solid (TDS), dan daya hantar listrik (DHL) yang cukup tinggi. Kondisi ini diakibatkan pengaruh intrusi air asin (air laut).

Selain krisis air bersih, Jakarta juga dilaporkan menghadapi problem penurunan muka tanah yang terjadi rata-rata 0-18,2 cm per tahunnya.

Baca Juga: Twitter Blue Resmi Diluncurkan di Indonesia, Segini Harga Berlangganan dan Fitur Baru Menarik yang Didapat

Badan Geologi melalui Balai Konservasi Air Tanah juga mencatat, dalam beberapa tahun ke belakang, 80 persen air tanah Jakarta Utara tidak memenuhi standar Menteri Kesehatan, tentang persyaratan kualitas air minum.

Hal itu terlihat dari 200 titik sumur pengamatan, seperti sumur pantau, sumur produksi, sumur gali dan sumur pantek.

Sedangkan di wilayah Jakarta Selatan, penyebab air tanah menjadi tidak layak minum adalah dominasi unsur logam, seperti mangan (Mn), besi (Fe) dan timbal (Pb).

Baca Juga: Haru! Seorang Pria Bantu Selamatkan Anak-anak Anjing yang Terkubur Gempa Turki

Adapun penyebab permukaan tanah di Jakarta kian menurun dikarena beberapa faktor, di antaranya eksploitasi air tanah yang berlebihan.

Tercatat, ada lebih dari 4500 sumur produksi yang mengambil air tanah Jakarta untuk keperluan komersil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat