– Penjualan mobil Hybrid masih mentereng sepanjang enam bulan pertama tahun 2024.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) mencatat mobil hybrid terjual secara wholesales alias distribusi dari pabrik ke dealer sebanyak 24.475 unit pada Semester I 2024.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil hybrid terjadi peningkatan sebesar 43,1%.
Pada Semester I 2023, penjualan mobil hybrid hanya mencapai 17.305 unit saja.
Lantas, jika dibandingkan dengan penjualan mobil secara keseluruhan yang mencapai 408.012 unit, kontribusi mobil hybrid terbilang masih kecil, yakni hanya sekira 6%.
Menarik pula jika dibandingkan dengan penjualan mobil listrik. Mobil hybrid masih mengungguli penjualan mobil listrik di Semester I 2024.
Hingga pertengahan tahun, mobil listrik yang terjual secara wholesales menyentuh angka 11.940 unit.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil listrik di 2024 mengalami peningkatan dari hanya 5.849 unit.
Kontribusi mobil listrik terhadap penjualan total kendaraan roda empat juga lebih kecil dibandingkan yang berjenis hybrid, yaitu hanya 2,9% saja.
Melihat kondisi penjualan mobil hybrid yang masih moncer, Menko Perekonomian Airlangga menepis usulan pemberian insentif pada kendaraan dengan dua sistem penggerak ini.
Menurutnya, pemerintah tidak akan memberikan insentif tambahan terhadap industri kendaraan roda empat berbasis listrik, termasuk mobil hybrid.
“Kalau untuk otomotif kebijakan sudah dikeluarkan jadi yang tidak ada kebijakan perubahan tambahan lain,” katanya di Jakarta kepada wartawan.