- Indonesia saat ini masih belum memiliki peta jalan pendidikan, sebab setiap lima tahun selalu berganti kurikulum.
Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin menyebutkan, pihaknya telah siapkan peta jalan pendidikan untuk ciptakan generasi kompeten di IKN, menuju Indonesia Emas 2045.
"Peta jalan pendidikan dimulai dengan mendidik anak-anak yang masih kecil. Untuk yang seumuran biarkan berjalan, dan generasi-generasi muda harus diisi karena mereka pemilik kebijakan nasional kedepannya," ucap Alimudin dalam ASN Festival 2024, Jakarta.
Ia menambahkan kalau saat ini Indonesia belum memiliki peta jalan pendidikan yang kokoh, karena setiap lima tahun berganti kurikulum.
Alimudin juga menyoroti penghapusan jurusan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, hal tersebut sudah tepat sehingga bisa menyesuaikan kemampuan generasi bangsa.
"Kemarin Pak Menteri menghapus jurusan IPA/IPS, bahkan kalau bisa di sekolah dasar cukup lima mata pelajaran tidak perlu sembilan, keunikan manusia kan pasti punya bakat yang terpendam," jelasnya.
Kemudian dia juga membahas Program Merdeka Belajar yang sudah berjalan dengan baik, meskipun implementasinya masih harus ditingkatkan lagi.
Alamudin juga menekankan bahwa pentingnya peta jalan pendidikan untuk mendukung minat dan bakat setiap anak-anak generasi penerus bangsa.
"Bagaimana bisa kalau tidak mengerti matematika dipaksa mengerti? Mungkin saja mereka punya kecerdasan motorik atau seni yang jauh lebih baik," tambahnya.
Selain itu, pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan potensi dan kualitas guru-guru di sekolah yang ada di luar kawasan pemerintah.
Alamudin mengatakan kalau sistem penerimaan tenaga kerja juga perlu diubah, di Indonesia sendiri kualifikasi pendidikan sering diutamakan dibanding keterampilan.