– Politeknik Negeri Padang (PNP) menghadirkan Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, Ph.D., sebagai narasumber pada kuliah umum bertema "Menyiapkan Lulusan yang Berkarakter dalam Menyongsong Indonesia Emas," Kamis, 5 Desember 2024.
Bertempat di Gedung Pusat Kegiatan ahasiswa (PKM) PNP, kuliah umum yang dihadiri ribuan mahasiswa PNP dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Sumatera Barat (Sumbar), dibuka langsung oleh Direktur PNP, Surfa Yondri.
Dalam paparannya, alumni Akmil 1989 asal Maninjau, Sumbar ini menjelaskan visi besar Indonesia Emas 2045, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
Baca Juga: PLN Siapkan Teknologi CCS/CCUS untuk Tekan Emisi di Sisi Pembangkitan Hingga 19 GW di 2060
"Indonesia Emas adalah visi menjadi negara maju dan makmur, dengan pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan mendekati nol persen, ketimpangan berkurang, serta daya saing sumber daya manusia yang meningkat," jelasnya.
Untuk mencapainya, ia menekankan pentingnya kebersamaan, kerukunan, serta pertumbuhan ekonomi yang konsisten di angka 6–7 persen. Letjen Jonni juga memaparkan delapan agenda pembangunan dalam RPJPN 2025–2045, meliputi transformasi sosial, ekonomi, tata kelola, hingga ketahanan sosial budaya dan ekologi.
Menurutnya, pendidikan berperan sentral dalam mewujudkan visi tersebut.
Baca Juga: Kobi Education Gandeng Program Director USC buat Mengupas Serunya Study Abroad di Amerika Serikat
"Presiden H. Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah prioritas utama. Generasi muda harus memiliki karakter beriman, bertakwa, berintegritas, inovatif, dan disiplin, yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya sikap kritis generasi muda terhadap pengaruh luar.
"Banyak pihak asing mengincar kekayaan Indonesia dan ingin melemahkan kita. Jangan mudah terkecoh oleh aliran-aliran yang tidak sesuai dengan kepentingan bangsa," tegas Jonni.
Saat ini, lanjutnya, banyak pihak yang menginginkan kekayaan Indonesia dan berupaya melemahkan bangsa ini melalui berbagai cara. "Mereka ingin kita lemah dan terpecah-belah. Jangan sampai kita mudah terkecoh oleh aliran atau saran yang tidak sejalan dengan kepentingan bangsa,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar generasi muda tidak mudah terpesona dengan budaya Barat yang sering dianggap lebih unggul. “Kita ini sering merasa inferior karena sejarah panjang penjajahan. Tapi saat ini, generasi muda harus bangkit, percaya diri, dan memahami betul potensi diri serta tantangan yang ada,” ujarnya
Pda kesempatan itu, Jonni juga mengurai potensi kegagalan negara jika generasi muda tidak mengenali tantangan yang ada atau gagal menghadapinya. Ia mengimbau generasi muda untuk terus mengasah keterampilan, memahami ideologi bernegara, dan memanfaatkan potensi diri.